Peran Siti Khadijah Dibalik Kesuksesan Dakwah Nabi Muhammad SAW

0
1991

KHASKEMPEK.COM – “Seringkali kita mendengar pepatah Di belakang lelaki hebat, ada wanita hebat. Ini selaras dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Sayyidah Khodijah selaku istri baginda nabi berperan aktif mendukung dakwah beliau”.

Pasan ini disampaikan KH. Muhammad Musthofa saat mengisi Muhadloroh ‘Ammah di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Kamis (19/9) malam.

Diceritakan, ketika nabi berada di Gua Hira, beliau kedatangan Malaikat Jibril yang hendak menyampaikan wahyu Tuhan. Pada waktu itu, Rasulullah merasa ketakutan, lantas bergegas pulang ke rumah. Setibanya di rumah, beliau Sayyidah Khadijah seraya berkata, “selimuti saya, Selimuti saya”.

Melihat nabi ketakutan, sang istri bertanya, Apa yang terjadi denganmu? Nabi pun menjawab, Sepertinya saya terkena jin. Lantas Sayyidah Khodijah berkata, Engkau adalah orang yang rajin bersilaturrahmi, bersedekah, tak mungkin Kau terkena jin. Sayyidah Khodijah menjadi penenang kala hati nabi dilanda bimbang.

Setelah kejadian tadi, Sayyidah Khodijah mengajak nabi Muhammad untuk menemui Waraqah binti Naufal, yang merupakan ahli kitab pada masanya. Setelah Waraqah mendengar peristiwa yang dialami nabi , ia spontan menjawab bahwa orang tersebut (yang mendatangi Nabi Muhammad di Gua Hira adalah Namus (Malaikat Jibril).

Waraqah menjelaskan bahwa nabi Muhammad merupakan manusia pilihan yang akan menjadi utusan Allah, Tuhan semesta alam. Setelah itu, rasa takut yang melanda Rasulullah hilang dan beliau kembali tenang seperti biasanya.

Dukungan Sayyidah Khadijah kepada Nabi Muhammad tidak hanya sebatas moril, melainkan beliau juga memberikan dukungan dalam bentuk meteri. Sayyidah Khadijah yang status sosialnya tinggi, rela memasrahkan semua hartanya untuk mendukung dakwah nabi.

Menurut Kiai Musthofa, Perjuangan Sayyidah Khadijah menjadi inspirasi Mbah Moen selalu melantunkan Qashidah Manaqib Sayyidah Khodijah.

Kecintaan Mbah Moen ini bertambah karena dari putri Sayyidah Khadijah, Siti Fatimah RA terlahir ulama ulama alim dan para wali. Di antaranya ialah Imam Syafi’i, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dan masih banyak yang lainnya. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here