Ngaji Pasaran Kitab Haulah Khososil Qur’an Bersama K.H. Muhammad Musthofa ‘Aqiel Siroj

0
148

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Kitab Haulah Khososil Qur’an ini dikaji di pondok pesantren KHAS Kempek Cirebon pada bulan Ramadhan sebagai kitab pasaran bagi para santri putra dan putri kelas tinggi. Dimana dalam kitab haulah khososil qur’an ini berisikan keistimewaan-keistimewaan al-qur’an serta menceritakan tentang kisah-kisah para nabi dan orang-orang terdahulu, bertempat di Masjid Al Ghadier pada setiap malam, (Sabtu, 23/03/2024).

Pembahasan pertama berisikan tentang Cara-cara pendekatan yang bersifat qur’ani dalam aqidah yang shoheh (benar):

K.H. Muhammad Musthofa menyampaikan keterangannya bahwa setiap orang itu  pasti bekerja, bahkan ketika tidur karena tidur juga merupakan pekerjaan. Maka aqidah adalah suatu hal yang menentukan apakah pekerjaaan kita baik atau tidak. Jika ada yang mengatakan bahwa amal baik tidak akan berarti tanpa adanya niat, maka beliau (K.H. Musthofa) menyampaikan pendapatnya bahwa tidak semua persoalan itu perlu untuk diniati karena semua itu bisa cukup ditentukan oleh iman dan pola perilaku manusia itu sendiri.

Beliau juga menyampaikan bahwa semua ilmu agung (mulia) itu ada dalam al-qur’an dan maslaknya al-qur’an itu mudah, semua orang dapat memahaminya hanya saja pemahamannya yang berbeda-beda. Al-qur’an diumpamakan layaknya air yang isinya ditentukan oleh wadah, bila air itu didalam kaleng maka isinya sedikit tapi bila air itu ada di sungai maka isinya banyak, sedangkan ilmu itu bagai air yang deras. Kecerdasan itu bisa dilatih maka otak harus selalu diasah dengan pertanyaan-pertanyaan seperti apa? Kenapa? Dan bagaimana? dan cara-cara yag ada didalam al-qur’an itu membuat kita patuh dan menerima.

  • Dia Berhasil Menyamarkan Asar Kauniyah Yang Nyata Yang Menunjukan Penciptaan-Nya Yang Kuasa

    Yang dimaksud asar kauniyah adalah benda alam, contohnya seperti:matahari,gunung,laut dan lain-lain. Dimana benda-benda ini merupakan benda alam yang menunjukan siapa pencipta-Nya? Yang mana seorang hamba memahami urutan-urutan dari alam menuju Allah SWT contohnya seperti tanah kering yang tidak ditumbubhi oleh tanaman lalu turun hujan maka munculah tumbuhan kemudian tumbuhan tersebut dimakn oleh manusia setelahnya menghasilkan hormon dan seterusnya. Begitupun sebaliknya, hormon yang ada dalam tubuh terkandung dalam buah yang asalnya buah itu dari tumbuhan, dimana tumbuhan itu timbul karena terkena hujan dan hujan asalnya dari langit. Ketika kita melihat langit isinya kosong tannpa ada satupun tiang atau saka yang menahannya dan semua itu adalah kehendak serta kuasa Allah SWT. Maka contoh tersebut cukup untuk  menggambarkan ciptaan Allah di bumi dan ciptaan itu kembali menunjukan kepada Allah Azza Waa Jalla.

    • Memperingati Mereka Yang Dituju Akan Dampak Rahmat Dan Berkah Yang Ada Didalamnya

    Kiyai Musthofa menjelaskan bahwa hal kedua ini merupakan peringatan untuk manusia bahwa pada asar (ciptaan) ini terdapat macam-macam ni’mat didalamnya, karena pada alam ini isinya adalah kenikmatan bagi manusia. Contohnya seperti manisnya buah pisang, buah pisang manis tapi manisnya seperti apa? Manis pada buah pisang sendiri tidak bisa dijelaskan yang pasti buah tersebut manis dan ni’mat untuk dikonsumsi.

    • Tidak Memahami Cara Yang Manatik (Samar) Yang Isinya Dipenuhi Pada Istilah-Istilah Yang Masih Samar

    Allah memberikan keterangan itu melalui rasa ada istilah dalam qur’an yang isinya samar untuk dipahami seperti:besar,kecil,dua,tiga. Qur’an  menunjukan tujuan ibadah pada ibadah yang jelas, maka kesamaran itu butuh untuk diperjelas. Contoh kapal titanic, kapal itu indah maka keindahan itu adalah ni’mat lalu keindahan itu yang menjadikan kita terlena dan meninggalkan kewajiban-kewajiban maka didatangkannyalah azab, sebab dalam kehidupan itu ada fase naik dan ada fase turun. Sebagaimana firman Allah SWT:

    هُوَ الَّذِيْ يُسَيِّرُكُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ حَتّٰٓى اِذَا كُنْتُمْ فِىْ الْفُلْكِۚ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيْحٍ طَيِّبَةٍ وَّفَرِحُوْا بِهَا جَاۤءَتْهَا رِيْحٌ عَاصِفٌ وَّجَاۤءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَّظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ اُحِيْطَ بِهِمْۙ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ لَىِٕنْ اَنْجَيْتَنَا مِنْ هٰذِهٖ لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ ۝٢٢

    Artinya:”Dialah (Allah) yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan (dan berlayar) di lautan sehingga ketika kamu berada di dalam kapal, lalu meluncurlah (kapal) itu membawa mereka dengan tiupan angin yang baik dan mereka bergembira karenanya. Kemudian, datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru dan mereka pun mengira telah terkepung (bahaya). Maka, mereka berdoa dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya (seraya berkata), “Sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-orang yang bersyukur.”(Q.S.Yunus:22)

    • Buku Bergamabr Ini Mengedepankan Penalaran Secara Kolektif, Dengan Banyak Tujuan Dan Hasil Yang Berbeda

    Hal yang keempat ini akan membawa kita secara bersamaan untuk mengambil istidlal karena tujuan yang berbeda akan menghasilkan hal yang berbeda juga. Contoh sederhananya ahli berarti جمع yang artinya bersamaan, ahli sendiri ada banyak ada yang namanya ahli kimia,ahli batu,ahli besi. Al-qur’an memiliki tujuan yang banyak dan berbeda maka akan memberikan hasil yang  berbeda juga. Seperti firman Allah SWT:

    اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ ۝١٩٠

    Artinya:” Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”(Q.S.Ali Imron:190).

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here