Peran Global NU di Bawah Nakhoda KH Said Aqil Siroj

1
791

Prinsip moderat NU kini banyak dikampanyekan di level kebijakan negara, baik di tingkat nasional maupun global. Masyarakat dunia memahami bahwa kekacauan yang terjadi berupa kejahatan terorisme, rasisme, dan anarkisme yang terjadi akibat kurang memahami bahwa agama menekankan keseimbangan melalui prinsip umatan wasathan, umat moderat tersebut.

Prinsip itu terus dibawa nakhoda-nakhoda NU hingga kini Kiai Said untuk turut memberikan edukasi dan solusi atas segala konflik yang terjadi di dalam negeri maupun di luar negeri. Indonesia yang memiliki NU diperhitungkan dunia dan kerap dimintai bantuan untuk mendamaikan bangsa-bangsa yang terlibat konflik dan perang. Atau setidaknya, NU terus dan tetap menjaga agar kobaran api peperangan yang terjadi di Timur Tengah maupun bangsa lain tidak menjalar ke dalam negeri Indonesia.

NU juga menjaga ideologi bangsa dan negara dari terpaan dan rongrongan ideologi transnasional, ideologi impor yang dibawa oleh kelompok-kelompok tertentu. Sekali lagi atas atas nama dan simbol-simbol agama, kelompok-kelompok tersebut berupaya mengganti dasar negara Pancasila, mengganggu dan berupaya memecah belah keharmonisan bangsa yang majemuk ini.

Untuk itu, NU di bawah nakhoda Kiai Said mengampanyekan gagasan Islam Nusantara. Islam yang tetap merawat dan memegang teguh ajaran Islam yang baik dan benar seperti yang diajarkan Nabi Muhammad, para sahabat, dan para ulama dengan sanad keilmuan yang baik. Islam yang ramah dan sejuk, serta Islam yang penuh dengan kedamaian di tengah keberagaman.

Islam Nusantara ditegaskan oleh Kiai Said bukan gagasan yang bertujuan untuk menyempitkan ajaran Islam dan melokalisir Islam. Tetapi justru sebaliknya, dengan karakter ramah dan damai yang melekat pada diri umat Islam Indonesia dan bangsa Indonesia pada umumnya, Kiai Said ingin perdamaian dunia tercipta berangkat dari tradisi, budaya, dan nilai-nilai luhur bangsa Nusantara.

Meneruskan perjuangan para pendahulu di NU, Kiai Said juga getol mendorong kedaulatan rakyat Palestina. Karena meskipun sudah diakui PBB, rakyat Palestina kerap mendapat tindakan represif dari militer Israel. Palestina juga menghadapi aktivitas pendudukan atau penjajahan yang dilakukan Israel di berbagai wilayah. Terakhir di wilayah Tepi Barat yang akan dicaplok oleh Israel. NU dengan tegas mendesak Israel untuk membatalkan rencana aneksasi (pencaplokan) tersebut.

Penulis: Fathoni Ahmad, Redaktur NU Online / Harlah Ke-67 Kiai Said Aqil. Sumber: NU Online

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here