Sebuah Proses STAI Khas Al-Jaelani

0
302

KHASKEMPEK.COM – Sudah 2 tahun terhambat oleh satu dan lain hal, kemarin, Kamis 04 November 2021diselenggarakan lagi Visitasi Lapangan Pendirian STAI Khas Al-Jaelani Pondok Pesantren Kempek Kab. Cirebon

Setelah secara singkat menuturkan flashback histori kesarjanaan dalam NU dan Pesantren, KH. M. Musthofa Aqiel Siroj mengatakan bahwa:


“Ada hal yang susah, jadi santri ingin mengejar kesarjanaannya misal di IAIN, tetapi dalam syarat perguruan tinggi bahwa sepinter apapun Kiai, ia tidak bisa mengajar di perguruan tinggi, karena tidak memenuhi legal formal kesarjanaannya.”

Karena Kiai tidak bisa mengajar di perguruan tinggi, sehingga santri yang belajar di perguruan tinggi inqitho’ dengan kiainya, disini santri putus dengan kiainya.

Alhamdulillah pesantren mengejar hal ini, setapak demi setapak di Indonesia sudah banyak pesantren yang mendirikan perguruan tinggi dengan berbagai backgroundnya, ada Agama, Ulumul Qur’an dan lain sebagainya, inilah sebagian dari sambutan Ketua Yayasan Khas Kempek ini.

Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat PTKI Kemenag RI, M. Adib Abdusshad, Ph.D mengatakan ” Leres Kiai, sudah saatnya saya kira pesantren memajukan perguruan tingginya, memiliki perguruan tinggi, agar bisa lebih kontributif terhadap promoting Islam Rahmatan lil Alamien.”

Bagaimana mungkin kita bisa menterjemahkan Islam yang memberikan rahmat bagi dunia, kalau ruang gerak kita tidak diekstentide, peran kita tidak diberi peran-peran yang lebih longgar.

Dan sudah saatnya, momentumnya, dan memang alhamdulillah sudah eranya santri mengglobal, mendunia dan insya Allah melalui lembaga pendidikan yang akan kita dirikan di “STAI Khas Al-Jaelani”, bisa lebih kontributif dan nantinya berkembang menjadi Institut, kemudian Universitas yang integral memadukan antara scientific dan agama, demikian harapan Gus Adib.

Mantan Rois Syuriyah PCI NU Australia ini juga menyebutkan sangat cocok dengan namanya, Al-Jaelani alasannya karena dia pernah berpengalaman sewaktu menempuh beasiswa di Australia harusnya 4 tahun, dia bisa menyelesaikan hanya dalam waktu 3,5 tahun.

Rahasianya adalah senang membaca Manaqib Syeikh Abdul Qodir Al-Jaelani.

Kemudian dia memotivasi agar nanti para pengelola perguruan tinggi di pondok pesantren yang berhaluan Ahli Sunnah Waljamaah harus bisa meluangkan waktunya, insya Allah kelak akan dimudahkan segala urusannya.

Dan terakhir dia menutup dengan pantun jenakanya :

“ikan sepat ikan gabus,
lebih cepat lebih bagus.”

“labbaik allahumma labbaik,
lebih cepat lebih baik.”

Alhamdulillah acara berjalan lancar, selain Pa Kasubdit, ada 2 Asesor yang melakukan visitasi dengan didampingi Tim Pendirian yang di Ketuai oleh KH. Ahmad Zaeni Dahlan, Lc, M. Phil.

Rencananya akan dibuka dua Prodi, yakni Ekonomi Syariah dan Tasawuf Psikoterapi.

Semoga Allah memudahkan prosesnya, Aamien.

NKT.05.11.2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here