Mengenal 3 Kitab Karangan Kiai Aqiel Siroj

0
1969

KHASKEMPEK.COM – Semasa hidup, Kiai Aqiel Siroj mendedikasikan dirinya untuk ilmu. Beliau dikenal sebagai pendidik yang ulet dan telaten.

Bahkan, Kiai Aqiel mengabadikan pemikiran-pemikirannya melalui karya-karyanya. Lewat kitab yang ditulis Kiai Aqiel, para santri dapat menikmati buah pemikiran beliau.

Kitab-kitab karangan Kiai Aqiel ini menjadi kurikulum tetap di PP. KHAS Kempek hingga sekarang.

Berikut kitab-kitab karangan ayahanda Prof. DR. KH. Said Aqiel Siroj yang masih dikaji santri PP. KHAS sampai saat ini.

1. Zubdah an-Naqiyah fi Tarjamah al-Ajurumiyah

Kiai Aqiel terdorong mengarang Zubdah an-Naqiyah karena beliau melihat kitab Al-Ajurumiyah banyak dikaji di pondok pesantren dan Madrasah Diniyah.

Hal itu, kata Kiai Aqiel di dalam mukadimah Zubdah an-Naqiyah fi Tarjamah al-Ajurumiyah, kitab Al-Ajurumiyah mempunyai kandungan serta manfaat yang sangat besar. Kendati, bentuk kitabnya kecil.

Kitab ini ditulis dengan menggunakan aksara pegon, agar memudahkan anak-anak dalam belajar ilmu nahwu. Kiai Aqiel dalam mengurai penjelasan matan Al-Jurumiyah dengan bahasa yang lugas.

Bahkan, Kiai Aqiel di dalam kitab Zubdah an-Naqiyah fi Tarjamah al-Ajurumiyah, menyajikan penjelasan setiap bab hingga syawahid beserta contohnya secara jelas. Kitab ini bisa dikatakan bukan hanya terjemahan, akan tetapi lebih dekat dengan Syarah Matan Al-Ajurumiyah.

2. Tarjamah Nadzom Matan Bina

Kitab kedua yang ditulis Kiai Aqiel ini merupakan tarjamah dari Nadzom Matan Bina karya Syaikh al-Kuhiji. Kitab tersebut yang membahas seputar permasalahan ilmu shorof, khususnya terkait bab-bab dalam tashrif.

Dalam menerjemahkan Nadzom Matan Bina, Kiai Aqiel menambahkan sedikit catatan-catatan sebagai penjelasan tambahan terkait permasalahan yang belum dijelaskan secara gamblang di bait Nadzom Matan Bina.

Sebagaimana Kitab Zubdah an-Naqiyah fi Tarjamah al-Ajurumiyah, Kiai Aqiel menterjemahkan Nadzom Matan Bina dengan menggunakan bahasa pegon.

3. At-Tashrif

Kitab Tashrif yang disusun Kiai Aqiel merupakan perpaduan dari dua kitab Tashrif karya Kiai Yusuf Wot Bogor, Indramayu dan Kiai Ali Ma’shum Jombang.

KH. Maemun Zubair dalam ceramahnya mengatakan, kitab Tashrif karya Kiai Yusuf atau Tashrif Kempek merupakan kitab yang besar. Kitab ini ditulis oleh Kiai Yusuf jauh sebelum Kiai Ali Ma’shum mengarang kitab Tashrifnya.

Kiai Aqiel memperoleh sanad kitab Tashrif Kiai Yusuf tersebut sewaktu beliau menimba ilmu di Pesantren Kempek di bawah asuhan Kiai Harun selaku muassis pesantren yang juga murid Kiai Yusuf langsung.

Kitab Tashrif Kiai Yusuf mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri. Dalam pentashrifan mashdar, ada wazan jamak mudzakarnya. Lalu, ketika mentahsrif wazan فعل (dengan dibaca tasydid ‘ain fiil), terdapat wazan “fi’iliyina”.


Kemudian, Kiai Aqiel menjadikan kitab Tahsrif karya Kiai Ali Maksum Jombang sebagai rujukan dalam menyusun kitab Tashrifnya. Dalam kitab ini, Kiai Ali Maksum menampilkan ragam contoh mauzun-mauzun dalam fiil tsulasi mujarod.

Tentunya, ini menambah perbendaharaan kata dalam Bahasa Arab. Hal itu menimbang bentuk mashdar ghoiru mim yang kebanyakan bersifat sama’i. Sehingga, para santri tidak kesulitan dalam mentashrif fiil tsulasi mujarod.

Atas dasar itu, Kiai Aqiel menyusun kitab Tashrifnya dengan merujuk master peace dua ulama besar, yakni Kiai Yusuf dan Kiai Maksum.

Kitab Tashrif karya Kiai Aqiel diawali dengan pembahasan tentang pembagian fiil tsulasi mujarod berikut tahsrifnya. Dalam mengulas wazan-wazan fiil tsulasi mujarod, Kiai Aqiel menyertakan satu contoh mauzun dari setiap wazan.

Di samping itu, beliau juga memberikan penjelasan makna dari setiap contoh-contoh. Misalnya, ketika mentashrif wazan fa’ala yaf’ulu, Kiai Aqiel memberikan makna gandul mulai dari fi’il madli hingga isim alat.

Selanjutnya, beliau membahas tentang macam-macam bina beserta contoh-contohnya. Ada tujuh macam bina yang dipaparkan Kiai Aqiel, mulai dari bina sohih sampai bina lafif.

Setelah pembahasan macam-macam bina yang ada tujuh, Kiai Aqiel dalam kitab Tashrifnya memaparkan bentuk-bentuk tashrif lughowi fiil madli yang berjumlah 14 kata berserta penjelasan maknanya.

Penyajian bentuk tashrif lughowi dalam kitab Tafsirnya Kiai Aqiel ini hampir separoh dari isi kitab yang ada. Karena, Kiai Aqiel menyajikan bentuk-bentuk tafshrif lughowi dari fi’il madli hingga tafshrifnya isim alat.

Kemudian, setelah selesai membincang tafshrif lughowi fi’il tsulasi mujarod, Kiai Aqiel beranjak membahas tentang bab-babnya fi’il tsulasi mazid fih ruba’i, khumasi dan sudasi. Lalu, dilanjut dengan pembahasan tashrif fi’il ruba’i mujarod, ruba’i mazid beserta mulhaknya. Dan, ditutup dengan contoh tafshrif dari isim sifat muasyabahat. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here