Kewalian Kiai Ahsin Sangat Terasa Ketika Beliau Telah Tiada

0
1623
Almaghfurlah Kiai Ahsin sedang berfoto bersama Syekh Fadhil serta istri beliau, kiai Musthofa, Kiai Ahmad Zaini dan Kiai Muhammad BJ.

KHASKEMPEK.COM – Hari Ahad tanggal 16 Jumadil Akhir 1436 H bertepatan dengan tanggal 12 April 2015 M merupakan waktu dimana Almaghfurlah KH. Ahsin Syifa Aqiel Siroj meninggalkan dunia fana menuju pertemuan dengan sang kekasih.

Beliau merupakan Putra keempat dari Almaghfurlah KH. Aqiel Siroj dan Ibu Nyai Hj. Afifah Harun. Beliau dikenal sebagai ulama yang alim dan teguh dalam memegang prinsip. Keistiqomahan beribadah yang begitu luar biasa terekam dalam memori kehidupan.

Dari ayahandanyalah beliau meneladani ketegasan dan keteguhan tentang semangat yang tidak pernah patah serta prinsip yang tidak pernah goyah. Beliau mengajarkan kita tentang arti kesederhanaan dan keikhlasan. pengabdiannya pada ilmu pengetahuan sungguh sangat luar biasa, seakan tidak ada kata lelah bagi beliau, terbukti meskipun dalam kondisi sakit, Kiai Ahsin memaksakan diri untuk tetap mengajar.

Beliau tidak mau jauh dari santri santrinya, walaupun beliau sudah tidak bersama kita, namun kita selalu merasakan akan kehadirannya. Mungkin hal demikian dibilang sangat wajar, perasaan seperti itu merupakan salah satu bukti bahwa kita menerima manfaat dari amal sholih beliau.

Tidak sedikit orang yang memberikan penyaksian tentang pribadi yang begitu bersahaja dari Kiai Ahsin, guru yang sangat luar biasa. Kesehariannya hanya dihabiskan untuk mengajar dan berjamaah dengan para santri.

KH. M. Musthofa Aqiel yang merupakan kakak beliau adalah orang yang pertama kali meyakini dan mengatakan bahwa Almaghfurlah Kiai Ahsin itu adalah seorang waliyullah. Pernyataan beliau ternyata diperkuat oleh Syekh Muhammad Fadhil Al-Jailani yang juga mengatakan bahwa Kiai Ahsin adalah seorang waliyullah.

ﻻﻳﻌﺮﻑ ﺍﻟﻮﻟﻲ ﺍﻻ ﺍﻟﻮﻟﻲ

Tidak akan mengetahui kewalian seseorang kecuali orang tersebut adalah juga seorang wali.

Dan dalam hal ini mungkin kita tidak akan meragukan akan kewalian Syekh Fadhil, apalagi beliau adalah satu-satunya cucu dari Syekh Abdul Qodir Al-Jailani yang dipercaya untuk mengumpulkan manuskrip keilmuannya.

Kisah penyaksian Syekh Fadhil atas kewalian Kiai Ahsin ini berawal ketika Syekh Fadhil berkunjung ke Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon. Setelah rangkaian kegiatan telah selesai, Syekh Fadhil pamit pulang kepada Kiai Musthofa dan juga kepada keluarga besar Pondok Pesantren KHAS Kempek.

Selang beberapa menit berlalu, beliau datang kembali ke rumah Kiai Musthofa dan meminta untuk berziarah ke maqbaroh Al-Maghfurlah Kiai Ahsin. Syekh Fadhil menceritakan kepada Kiai Musthofa bahwa alasan beliau kembali lagi karena ketika dalam perjalanan pulang tiba-tiba seorang Waliyullah, Kiai Ahsin, memanggil manggil beliau dengan mengatakan “Ketika aku hidup aku berziarah kepadamu. Apakah setelah aku mati engkau tidak mau ziarah kepada ku…?”

Mendapat teguran dari Kiai Ahsin itulah akhirnya Syekh Fadhil menyuruh sopir untuk kembali ke Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan langsung menuju maqbaroh Kiai Ahsin. Subhanallah! Sungguh kejadian yang sangat luar biasa.

(KHASMedia/Syihab)

#haulke4kiaiahsin
#repost
#khasmedia
#khaskempek
#khaskempekpost
#khaskempekcirebon
#khaskempekdotcom
#alasantri_khaskempek

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here