Ini Penjelasan Kiai Said Aqil tentang Klasifikasi Ilmu Menurut Imam Ghazali

0
379

KHASKEMPEK.COM – Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur Jakarta Selatan KH Said Aqil Siradj menjelaskan bahwa ilmu menurut Imam Ghazali ilmu itu ada dua macam, yaitu ilmu yang terpuji dan ilmu yang tercela. Adapun ilmu yang termasuk tercela adalah ilmu sihir, santet atau yang merusak orang.

Sedangkan ilmu yang terpuji ada dua macam, yaitu ilmu Fardhu Ain atau yang berkaitan dengan ibadah Mahdah dan ilmu Fardhu Kifayah atau status hukum dari sebuah aktivitas agama Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur.

Fardhu Kifayah terbagi menjadi dua. Pertama bid Doruroh juga ada dua yaitu ilmu Tib atau Fardhu Kifayah yang hukumnya sekarang harus dilakukan. Seperti ilmu kesehatan atau kedokteran.

“Sekarang harus dilakukan, tidak boleh besok. Kalau sekarang belum ada, maka satu kecamatan akan berdosa semua,” ujar Kiai Said dalam video yang diunggah dari YouTube Khas Kempek pada 28 Januari 2022.

Sementara itu, Fardhu Kifayah bid Doruroh kedua yaitu ilmu Hisab atau perhitungan. Seperti ilmu IT dan digital.

“Jadi satu kecamatan, kalau tidak ada orang yang ahli komputer, maka akan berdosa semua,” tutur Kiai kelahiran Cirebon itu.

Untuk Fardhu Kifayah yang kedua yaitu Fardhu Kifayah bit Tarakhi atau hukum dilakukannya dapat kapan saja. Seperti ilmu sosial, politik dan ekonomi.

Kiai Said kemudian menjelaskan bahwa ketika Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan sakit, orang Arab tidak ada yang mengerti tentang ilmu kedokteran. Ketika mencari dokter, ia mendapatkan orang Kristen Ortodoks bernama Sarjius. Maka Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan mengangkat orang tersebut menjadi dokter pribadinya.

“Ini pertama kali ada langkah baru memasukkan non Muslim di istana,” ucap Kiai Said.

Kemudian, Sarjius memiliki nama bernama Yahya atau Johannes. Ia terkenal tidak mau tinggal di istana, tetapi lebih memilih tinggal di Palestina. Setelah itu, ia mendirikan Madrasah yang muridnya orang Muslim semua dan memperkenalkan ilmu logika, ilmu Kalam dan ilmu-ilmu sejenisnya.

“Jadi pertama kali orang Arab mendengar istilah ilmu Kalam dari seorang Kristen Ortodoks namanya Yohanna Sarjius,” jelas Kiai Said.

“Jadi ilmu datangnya dari mana saja itu bagus,” tandasnya.

Sumber: akurat.co

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here