Belajar dari Keramahan Buya Ja’far

0
630

KHASKEMPEK.COM – KH. Ja’far Shodiq Aqiel atau biasa dikenal Buya Ja’far merupakan kiai khos di wilayah Kabupaten Cirebon. Kharismarik Buya Ja’far tidak hanya dirasakan santri dan almumi Pondok Pesantren KHAS Kempek, bahkan umat lintas agama pun mengakuinya.

Pribadi Buya Ja’far telah melampaui sekat primodial keagamaan. Beliau merupakan sosok yang memandang semua orang dengan pandangan ramah, baik muslim maupupun non muslim.

Kakak kandung Prof. KH. Said Aqiel ini berpedoman bahwa semua ciptaan Tuhan adalah karunia terbesar di dunia ini. Sehingga, tidak ada alasan apapun untuk membedakan atau memandang rendah yang lainnya.

Mengutip perkataan seorang bijak besari, Ali Zainal Abidin, Allah SWT menyembunyikan 3 rahasia di dalam 3 perkara. Salah satunya adalah menyembunyikan wali-Nya di antara hamba-hambanya. Oleh karena itu, jangan meremehkan makhlukNya, barangkali ia adalah wali Allah SWT. (Habib Ba’alawi Al-Haddad, Fushulul Imliah, 153).

Keramahan yang senantiasa dicontohkan Buya Ja’far dirasakan semua kalangan. Beliau tidak pandang bulu dalam menghormati orang lain.

Di setiap pergaulannya, baik selama mejadi ketua MUI atau ketua FKUB Kabupaten Cirebon, Buya Ja’far sangat ramah. Sehingga, beliau dikenal sebagai pribadi kiai yang humbel dan terbuka dengan siapapun.

Dikisahkan Kang Nur Kholik, Yohanes Muryadi, Umat Katolik Gereja Bunda Maria Cirebon, sangat kagum kepada Buya Ja’far. Tidak pernah terlontarkan dari Beliau yang merendahkan agama lain.

Baginya, menghormati serta memberikan rasa damai kepada orang lain merupakan cerminan ibadah. Sebab, umat manusia, tanpa melihat agama dan bangsanya adalah satu keluarga.

Hal itu membuat Yohanes merasa ada kedamaian batin ketika bersama beliau. Di samping itu, senantiasa ada energi positif yang terpancarkan dari beliau.

“Saya senang karena beliau adalah pribadi yang hangat, yang mau menerima siapa saja sebagai saudara. Setiap orang merasa diterima dengan tangan terbuka, dan dihargai di hadapan beliau,” terangnya.

Sepeninggal Buya Ja’far pada tahun 2014, banyak kolega dan kerabat yang kehilangan beliau. Duka mendalam menyelimuti semua orang.

Tepat pada tahun 2022, sewindu sudah Buya Ja’far berpisah dari duni fana ini. Banyak petuah dan teladan yang telah dicontohkan beliau semasa hidupnya.

Buya telah memulainya. Kita sebagai santri tinggal meneruskan perjuangannya. Alfatihah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here