Ada Apa di Bulan Syawal? Puasa 6 Hari Bulan Syawal (1)

0
555

KHASKEMPEK.COM – Hari Raya Idul fitri tahun ini jatuh pada tanggal 2 Mei 2022. Hari dimana umat muslim mendapatkan kemenangan, setelah selama Ramadhan digembleng menjalankan ibadah puasa di siang harinya, dan melakukan sholat malam di malam harinya untuk mengatur hawa nafsunya, menahan emosi dan amarah.

Sekarang kita telah memasuki bulan Syawal, kita dianjurkan untuk lebih meningkatkan ibadah. Syawal artinya meningkat, berharap ibadah kita meningkat, kebaikan kita meningkat, ilmu kita meningkat, meningkat segala-galanya.

Salah satu ibadah Sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW untuk umat muslim di bulan syawal ini adalah berpuasa selama enam hari, besar pahala yang didapatkan jika disambungkan dengan pahala puasa Ramadhan, Sebagaimana sabda beliau :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعُهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya : “Barangsiapa berpuasa ramadhan kemudian dilanjutkan berpuasa enam hari di bulan syawal, maka mendapat pahala seperti berpuasa setahun” (H.R Muslim)

mengapa demikian?
Ini penjelasannya :
Hadits tersebut bisa dipahami ketika diselaraskan dengan riwayat lain. Imam Nasa’i meriwayatkan sebuah hadits , dikatakan bahwa orang yang berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan maka akan mendapat pahala 10 bulan, dengan perhitungan setiap harinya sama dengan pahala 10 puasa. Satu bulan berarti sama dengan 10 bulan. Seperti Rumus yang populer yang disebutkan dalam hadits nabi bahwa satu kebaikan akan dilipatkan 10 kali. Sedangkan puasa 6 hari bulan syawal sama dengan pahala puasa 60 hari (2 bulan). Sehingga kalau digabungkan dengan pahala puasa ramadhan menjadi pas satu tahun. 10 bulan + 2 bulan = 1 Tahun.

Syekh Khatib Al-Syarbini menjelaskan:
 
وَرَوَى النَّسَائِيُّ خَبَرَ «صِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ، وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بِشَهْرَيْنِ، فَذَلِكَ صِيَامُ السَّنَةِ» أَيْ كَصِيَامِهَا فَرْضًا، وَإِلَّا فَلَا يَخْتَصُّ ذَلِكَ بِرَمَضَانَ وَسِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ؛ لِأَنَّ الْحَسَنَةَ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا.

“Imam al-Nasa’i meriwayatkan hadits; pahala puasa bulan Ramadhan sebanding dengan berpuasa sepuluh bulan, pahala berpuasa enam hari Syawal sebanding dengan berpuasa dua bulan, maka yang demikian itu adalah puasa satu tahun. Maksudnya seperti berpuasa wajib selama setahun, sebab jika tidak demikian maka tidak terkhusus dengan Ramadhan dan enam hari Syawal, sebab satu kebaikan dilipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh kali lipat” (Syekh Khatib Al-Syarbini, Mughni Al-Muhtaj, juz 2, hal. 184).

Umat Muslim bisa memulainya pada tanggal 2 – 7 Syawal , karena pada tanggal 1 Syawal pada hari raya idul fitri diharamkan untuk berpuasa. Tidaklah mengapa diluar waktu tersebut selama di bulan Syawal, meskipun tidak berurutan, tetap mendapat pahala puasa seperti berpuasa satu tahun.

Lafal Niat puasa syawal sebagai berikut :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Karena ini puasa sunnah, jika kita lupa berniat pada malam hari maka diperbolehkan berniat pada waktu ia berkehendak selama ia belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar.

Niatnya sebagai berikut :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.” Wallahu a’lam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here