Pesan Kiai Musthofa Aqiel Untuk Santri Baru Ponpes Khas Kempek Cirebon

0
1755

KHASKEMPEK.COMMesantren di Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon merupakan kebanggaan bagi santri, orang tua dan juga wali santri. Karena di pesantren ini, santri-santri akan belajar mengaji, menuntut ilmu agama sebagai bekal untuk kehidupan nanti.

Dalam hal ini, Pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek, KH Muhammad Musthofa Aqiel Siroj pernah menyampaikan pesan untuk para santri, terutama santri baru supaya bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Berikut ini pesan Bapa Muh yang dikutip dari pidato beliau:

Bismillah, pertama niat mesantren. Jangan hanya sekolah, karena sekolah tidak ada barokahnya. Jadi pesantren yang memberkahi sekolah. “Bismillah, saya niat mesantren dan sekolah,” tutur beliau.

“Paham ya? Nah, kalau sudah niat, maka masuklah dengan pasrah apapun peraturannya. Karena pesantren mempunyai peraturan untuk kebaikan bersama,” jelas Bapa Muh.

Lantas beliau menjelaskan, “Al-Qur’an isinya dua, if’al dan laa taf’al. If’al kerjakanlah, laa taf’al tinggalkanlah. Ini syariat, ini peraturan. Apa saja pasti ada peraturan. Sepanjang peraturan masih diamalkan, maka aman.”

“Ketika Nabi Muhammad Saw mendapatkan wahyu. Nabi itu mendapatkan wahyu dua macam. Pertama wahyu an-nubuwah dan kedua wahyu ar-risalah.”

Wahyu nubuwah itu wahyu yang diberikan kepada nabi untuk menerima ilmu ketika di Gua Hiro. Setelah ilmunya penuh, lantas nabi mendapatkan wahyu untuk berdakwah, itu risalah namanya,” terang Kiai Musthofa.

“Ketika nabi akan mendapatkan wahyu nubuwah, itu dibedel. Ngerti dibedel? Dibedel itu dibedah, dibuangi sifat-sifat kotor; hasud, dengki, unek-unek, dendam, takabbur, sum’ah, ujub, riya, dan bakhil, dibuang semua. Diisi dengan kona’ah, ridho, tasyakkur, dan tawadhu‘. Lantas, nabi masuk di Gua Hiro menerima wahyu.”

Kemudian Kiai Musthofa memberikan kesimpulan, “Inilah yang ditiru oleh ulama. Ulama ingin sekali santri-santri mendapatkan ilmu dari Allah yang suci. Oleh karena itu, di dalam pesantren diusahakan hatinya, otaknya, dalamnya suci,” tegas putra ketiga al-Maghfurlah Kiai Aqiel Siroj ini.

“Untuk mencapai kesucian, karena Allah maha suci, punya ilmu yang suci, dan diberikan atau ditaruh di wadah yang suci, maka di pesantren itu dilarang ada HP, TV, motor dan PS,” tegas Kang Muh.

Lalu beliau mengajukan pertanyaan, “Kenapa?” Lantas beliau menjawab, “Supaya bersih hatinya, supaya tidak kotor. Ketika Allah menurunkan ilmu ke hati, hatinya kosong gak?, bersih gak? Kalau hatinya masih ada PS-nya, masih ada TV di rumah, maka ilmunya akan keluar lagi, tidak bisa masuk,” jelas beliau. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here