KHASKEMPEK.COM – Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, KH. Muhammad Musthofa Aqil Siroj menjelaskan tiga macam lillah dalam ibadah haji. Beliau juga berpesan, jangan dianggap remeh karena puncak ibadah, puncak taqarrub adalah haji.
Kenapa haji itu ibadah yang paling utama? Karena ayat Al-Qur’an tentang perintah haji itu ada yang diawali dengan kata lillah dan ada yang diakhiri dengan kata lillah.
Ayat yang diawali kata lillah
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
Ayat yang diakhiri kata lillah
وَأَتِمُّوا۟ ٱلْحَجَّ وَٱلْعُمْرَةَ لِلَّهِ
Hanya ibadah haji yang ayatnya diawali dam diakhiri dengan kata lillah. Maknane, wong haji kuduk lillahe kang temenan.
Selain itu, Kiai Musthofa Aqil mengatakan perintah haji adalah perintah luar biasa. Alasannya di awal dan di akhir ibadah terdapat lillah.”Lillah artinya pasrah,” katanya.
Beliau mengatakan lillah haji tidak sama dengan lillah shalat. Sebab, dalam haji ada kepasrahan, seperti saat harus meninggalkan keluarga dalam waktu lama.
Lillah kedua, menurutnya, adalah tidak ada perbuatan dalam haji yang masuk akal.
“Jutaan manusia melempar jumrah, pasrah tidak boleh bertanya kenapa harus melempar batu,” katanya.
Lillah ketiga adalah perintah haji merupakan perintah napak tilas perjalanan Nabi Ibrahim. Hanya Nabi Ibrahim yang mampu menyelesaikan ujian berat dengan sempurna, yakni menyembelih putranya.
Dalam haji ada sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kiai Musthofa menambahkan, dalma haji ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang. Tetes dan air mata yang keluar di Ka’bah karena memohon ampun akan jadi saksi keimanan saat di yaumul akhir. “Tidak bisa dibeli air mata itu dengan uang,” ujarnya.
Kiai Musthofa mengajak jamaah memohon ampun pada Allah saat wukuf di Arafah karena dalam ampunan pasti ada rahmat. Dan rahmat yang turun akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang.
“Masuk surga melalui rahmat, dan rahmat didapat melalui ampunan,” katanya.
