Perdebatan Menurut Imam Al Ghazali

0
1134

KHASKEMPEK.COM – Materi Pembekalan dalam acara “Opening Mubahasah” MTM Putri Pondok Pesantren KHAS (Part 3)

PERDEBATAN MENURUT IMAM ALGHAZALI

Dalam dua episode yang lalu, saya sudah jelaskan bahwa pandangan AlQur’an tentang perdebatan, baik ditinjau dari bahasa yang digunakan atau sikap AlQuran terhadap praktik perdebatan itu sendiri, adalah positif.

Tanda tanya besar akan muncul ketika kita mempelajari pandangan ulama tentang perdebatan, terutama yang di representasikan oleh AlGhozali dalam masterpicenya Kitab Ihya ‘Ulumuddin. Beliau mempunyai pandangan yang kurang bersahabat dengan praktik-praktik perdebatan, terutama yang menjamur di masanya. AlGhazali menulis:

“Adapun masalah-masalah hilafiyyah yang terjadi di masa akhir-akhir ini, dan perdebatan-perdebatan tentangnya, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, maka janganlah kamu mendekatinya. Tetapi jauhilah seperti menjauhi racun yang mematikan. Sebab ia adalah penyakit yang membahayakan.”

Imam AlGhazali bahkan menyediakan pembahasan khusus tentang bahaya-bahaya perdebatan. Beliau dalam hal ini menekankan bahwa kita jangan tertipu dengan sebagian orang yang menyamakan perdebatan ilmu yang terjadi sekarang ini dengan diskusinya para sahabat dan ulama salaf.

“Sesungguhnya mencari kebenaran adalah sesuatu yg diperintahkan. Tolong menolong untuk menghasilkan ilmu tentunya sangat bermanfaat, dan itulah yg selama ini dilakukan oleh para sahabat dan ulama salaf…akan tetapi semuanya ada syarat dan polanya.” Tulis AlGhazali.

Tahukah anda ada delapan syarat dan pola yg dikemukakan oleh alGhazali yg apabila diterapkan secara konsisten, maka perdebatan² masalah agama yg terjadi di era Al Ghazali dan setelahnya, juga perdebatan² yg berlangsung di program mubahastah (Bahtsul Masail) di MTM kita ini, hampir semuanya dikategorikan tidak memenuhi syarat.

AlGhazali juga mewanti² bahaya dari perdebatan.Tiga diantaranya paling relevan dengan kita. 1) Perdebatan umumnya mendatangkan rasa kebanggaan diri bagi yg pendapatnya menang. 2) Perdebataan seringkali mendorong timbulnya sikap merendahkan lawan debatnya, dan itu biasanya terefleksi dari cara dan bahasa yg digunakan. 3) Biasanya orang yg berdebat itu gengsi menerima pendapat lawan debatnya. Meski sebenarnya mengakui kebenarannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here