Memahami Hakikat Jihad: Berbakti Kepada Orang Tua Juga Jihad

0
619

KHASKEMPEK.COM – Banyak orang Islam awam yang salah paham dengan makna jihad. Sehingga mudah sekali bagi mereka “teracuni” oleh pemikiran-pemikiran radikal. Entah, doktrin apa dan bagaimana sehingga mereka yang melakukan aksi “terorisme” atas nama jihad agama. Melakukan aksi bom semisal, dengan menyerang tempat ibadah lain.

Meski demikian, penulis pikir itu bukan kesalahan mereka seutuhnya. Melainkan, karena “kurangnya” mereka (yang melakukan aksi terorisme) atas pemahaman agama mereka. Inilah mungkin yang penulis kira merupakan Mahal al-Syahid (problem) atau masalah yang sesungguhnya. Menjadi baik dengan hanya menghujat dan menghina hanya akan menimbulkan kebencian yang membara dan menjalar. Dan justru bukan sesuatu yang baik sebenarnya. Penting sekali untuk memberikan “pemahaman” yang baik terhadap makna hakikat keberagaman masyarakat, toleransi dan sosio-kultural yang ada. Karena mereka (yang melakukan aksi teror) penulis yakin merasa diri mereka benar 100 % melakukan aksinya. Dan alasan jihad adalah titik temu dan ujung dari muara aksi yang dilakukan oleh mereka.

Memahami Arti dan Makna Jihad

Jihad adalah kata yang berasal dari bahasa Arab. Bentuk masdar dari lafadz Jaahada (جاهد-يجاهد-مجاهدة-وجهادا) yang memiliki arti dasar bersungguh-sungguh.Perlu  diketahui untuk berjihad tidak perlu untuk menyakiti sesama atau malah sampai bunuh diri, ngebom gereja dan mati konyol. Berbakti kepada orang tua juga termasuk ke dalam jihad.Salah satu ayat  Al-Qur’an yang mengandung kata jihad dengan konteks berbakti kepada orang tua adalah Al-Ankabut (6)

ومن جاهد فانما يجاهد لنفسه ان الله لغني عن العلمين

“Barang siapa berjihad (bersungguh-sungguh) maka (manfaat) jihadnya untuk dirinya sendiri, sungguh Allah dzat yang semugih (tidak membutuhkan)dari alam semesta”

Jika kita lihat sekilas hanya dari satu ayat ini maka makna yang dituju masih umum dan samar. Namun, jika melihat runtutan ayat  setelahnya maka makna tersebut akan jelas. Maksud dari kata “jihad” di sini berujung pada bakti anak kepada orang tua (Al-Ankabut:8). Dan masyhur hadist yang menjelaskan salah satu bagian jihad adalah berbakti kepada orang tua.

وصح أن رجلا جاء يستأذن النبي صم في الجهاد فقال أحي والدك قال نعم قال ففيهما فجاهد

“ Sahih bahwa seorang laki-laki mendatangi Nabi Muhammad meminta untuk mengikuti jihad (perang). Nabi berkata: Apakah kedua orang tuamu masih hidup?, ya Nabi kedua orang tuaku masih hidup. Nabi bersabda: maka kepada mereka berjihadlah (dengan merawat dan berbakti kepada mereka).”

Dari riwayat tersebut kita bisa memahami bahwa arti jihad tidak hanya berperang dan kekerasan fisik. Berbakti kepada orang tuapun termasuk jihad, dan masih banyak lagi makna yang terkandung dalam kata “jihad”.

Berbakti Kepada Orang Tua Termasuk Jihad

Penulis masih ingat betul pangendika (nasihat) almarhum Kiai Penulis, Buya Ja’far di Kempek dulu. Biasanya pengendika tersebut beliau ucapkan ketika santri-santri hendak pulang kerumah untuk liburan. Beliau ngendika dengan bahasa Jawa khas, kira-kira di antara isi pangendikanya seperti ini:

“Baka balik trus bantua wong tua ya cung. aja meneng bae ning umah. Lamon di ajak ngobrol karo wong tua sing nurut. Aja ndeleng paraupane, nunduk ya. todokaken sira kabeh wis mondok ning Kempek. Sing bagus.”

“Nanti kalau pulang bantu-bantu orang tua di rumah ya nak. Jangan diam saja di rumah. Kalau diajak dialog dengan orang tua jangan melihat ke wajahnya langsung, menunduklah. Tunjukkan kalian semua sudah mesantren di Kempek, yang baik”.

Tentu saja hal tersebut sangat berkesan di hati para santri yang mendengarnya, termasuk penulis yang saat itu masih baru. Sungguh betapa indahnya unggah-ungguh Jawa, tatak rama dalam Islam sinkretisme ala Jawa.

Dan bukan hanya itu saja. Ternyata semua itu tercantum (hampir) seluruhnyadalam perjanjian lama (Taurat).

Dalam Tafsir Jalalain karya dua ulama ahli tafsir Syekh Mahalli dan Syekh Suyuthi terkait menafsiri ayat (2/83) yang berhubungan dengan perjanjian lama (Taurat) disebutkan demikian. Setidaknya ada lima poin yang saya temukan.

Pertama, tidak menyembah kepada selain Allah.

Kedua, berbuat baik (berbakti) kepada orang tua, kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin.

Ketiga, mengucapkan hal-hal baik kepada semua orang (Syekh As-Suyuthi menafsirinya dengan amar ma’ruf nahi munkar, mengatakan kebenaran terkait Nabi Muhammad dan bersikap welas asih  terhadap orang lain).

Keempat dan kelima melaksanakan shalat (yang diwajibkan terhadap mereka) dan menunaikan zakat.

Syekh Ahmad Al-Sawi dalam Hasyiah Al-Sawi ‘ala Tafsir Jalalain menyebutkan beberapa hal terkait perjanjian yang tercantum di Taurat dalam menafsiri ayat Alqur’an (2/83). Terutama terkait poin kedua dan ketiga. Beliau menjelaskan demikian.

وأتى بحق الوالدين عقب حق الله, اشارة الى أنه أكد الحقوق بعد عبادة الله. قال تعالى: (أن اشكر لى ولوالديك) فانهما السبب فى وجود الشخص ويجب برهما ولو كافرين, وبالجملة فلم يشدد الله على أمر كتشديده على برهما

Yang kalau diartikan kira-kira seperti ini:

“Diiringkannya hak kedua orang tua setelah hak Allah memberikan isyarat bahwa hak kedua orang tua adalah hak yang paling harus didahulukan setelah hak Allah. Dengan bukti ayat (31/14),  kedua orang tua merupakan sebab wujudnya seseorang. Dengan kesimpulan Allah tidak memperingatkan dengan keras atas satu persoalan sama seperti halnya perintah akan menghormati kedua orang tua.”

Ibnu Abbas berkata: ada tiga hal yang Allah tidak akan diterima kecuali disertai dengan hal lain. Salah satunya adalah hak Allah dengan hak kedua orang tua.

Demikian seklumit bagian dari jihad. Jihad bukan hanya soal perang dan perang serta kekerasan. Ada banyak hal yang bisa dimaknai jihad termasuk di dalamnya adalah bakti kepada orang tua.

Ref: Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dan  Jalaluddin Al-Mahalli, Tafsir Al-Jalalain. Kairo: Daar Al-Hadist

Syekh Ahmad bin Muhammad Al-Sawi, Hasyiah Al-Sawi ‘ala Tafsir Jalalain. Beirut: Daar Al-Jayyid

Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari, Irsya Al-Ibad ila Sabil Al-Rasyad. Surabaya: Maktabah Imaratullah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here