Kiai Said, Gus Dur dan Pertemuannya

0
446

KHASKEMPEK.COM – KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai Gus Dur, merupakan orang yang berjasa bagi Indonesia, tak terkecuali bagi Kiai Said Aqil Siroj, Gus Dur di mata beliau adalah orang yang selangkah lebih maju dari siapapun dan salah satu tokoh yang sangat berjasa bagi perkembangan keilmuan dan karir Kiai Said.

Kiai Said, pernah menceritakan kenangannya ketika Ia bisa dipertemukan dengan Gus Dur. Sewaktu Kiai Said masih mengenyam pendidikan di Unversitas Ummu Al-Qura Mekkah, tepatnya pada tahun 1989 Kiai Said dihadapkan pada kondisi perekonomian yang sangat sulit karena telah berakhirnya jatah beasiswa yang biasa ia dapat. Dalam kondisi yang sulit seperti itu Kiai Said putuskan untuk menerima tawaran sebagai Imam Masjid Swasta di Saudi Arabia dengan bisyarah sebesar 1000 real.

Dengan suara dan makhrajnya yang indah, akhirnya banyak pekerja Indonesia yang ikut berjamaah bersama Kiai Said di masjid tersebut. Dari sekian banyak masyarakat Indonesia yang berjamaah di Masjid tersebut tersebut nama Abdul Hamid, pekerja asal Kuningan yang kebetulan saudara dari H. Sulaiman kawan dekat Gusdur di Indonesia.

Pada tahun yang sama H. Sulaiman melaksanakan ibadah Umrah dan ditemani oleh Abdul Hamid. Setelah selesai melaksanakan umrah Abdul Hamid mengajak H. Sulaiman untuk bertamu di kediaman Kiai Said Aqil Siroj dan terjadilah obrolan yang membuat H. Sulaiman semakin kagum. Setelah kembali ke Indonesia H. Sulaiman menceritakan pengalman pertemuanya kepada Gusdur.

Ketika Gusdur melakukan umrah bersama rombongan, gusdur justru memilih meninggalkan hotel dan langsung mampir ke kediaman Kiai Said. Di rumah Kiai Said, Gusdur memdiskusikan panjang lebar tentang transformasi NU, perkembangan politik Nasional dan berbagai obrolan ilmiah lainya. Dari sini justru Kiai Said yang dibuat kagum atas kedalaman keilmuan Gusdur.

Setelah Gusdur kembali ke Indonesia, Gusdur beberapa kali sering mengungkapkan: “Kalau NU mau maju, cara berpikirnya harus dirubah, ini ada anak lagi S3, nanti kalau pulang akan mengubah cara berpikir mainstream NU”.

Gusdur bagi Kiai Said seperti sosok mursyid yang mengajarkan Kiai Said tentang kehidupan, perjuangan dan pengabdian kepada ummat.

“Gusdur itu mengajarkan kepada saya Ilmu al-Hal, ilmu yang saya pelajari di Pesantren cocoknya digunakan untuk ini, tidak cocok untuk itu, atau dalam mandang sesuatu cocoknya pake kacamata ilmu ini bukan ilmu itu, itu Gusdur yang mengajari saya” Ungkap Kiai Said dalam satu kesempatan.

Untuk mengenang perjuangan dan bimbingan Gusdur, Kiai Said setiap hari tidak pernah lupa mengirimkan doa dan bacaan alfatihah untuk Gusdur di pagi dan sore hari.

Mari berdoa bersama semoga kita semua mendapatkan luberan keberkahan dari Kiai Said dan KH. Abdurrahman Wahid.
Alfatihah.

Teras Kiai Said.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here