Hal yang Menarik dari Mengaji Al-Qur’an Ala Kempekan

0
1245

KHASKEMPEK.COM – Mengaji Al-Qur’an Kempekan merupakan salah satu kebanggan dan ciri khas santri Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon. Hal ini sangat ditekankan sekali oleh masyayikh kepada para santri. Ada beberapa hal yang menarik dari mengaji Al-Qur’an Ala Kempek, di antaranya sebagai berikut:

Sanad Al-Qur’an yang Dapat Dipertanggungjawabkan

Secara esensi, sanad merupakan sistem yang berfungsi menjaga kemurnian agama. Jika saja tanpa sanad, maka seseorang akan membaca, mengatakan apa pun semaunya. Bahwa alasan penting bersanad dalam mengaji adalah dikarenakan adanya pemahaman tentang agama yang hanya bisa didapatkan melalui guru dan hal itu merupakan khazanah intelektual keilmuan Islam, tidak bisa hanya sebatas dipelajari melalui kitab-kitab tertulis dengan cara membaca dan memahami secara otodidak.

Dalam konteks belajar Al-Qur’an, hal paling esensial adalah memilih guru yang memiliki latar belakang sanad keilmuan Al-Qur’an yang jelas serta dapat dipertanggung jawabkan hingga mata rantai keilmuan itu bersambung sampai ke Nabi Muhammad SAW. Guru Al-Qur’an Rasulullah pun jelas, yaitu Malaikat Jibril.

Santri KHAS Kempek ketika mengaji Al-Qur’an secara Talaqqi dan Musyafahah kepada Pengasuh Pondok Bapak. KH. M. Musthofa Aqiel Siroj berarti menjadi penerus sanad ke-38.

Sanad Al-Qur’an Kempek

Qiro’ah Imam ‘Ashim, riwayah Imam Hafs

1. Khotimin Alqur’an Kempek
2. KH. M. Musthofa Aqil Siroj
3. KH. Umar Sholeh Kempek
4. Mbah KH. M. Munawwir Bin Abdullah Rosyad

Guru-guru Mbah Munawwir Krapyak:
– Syekh Manshur
– Syekh Abdu Syakur
– Syekh Ibrohim Khuzaini
– Syekh Mukri
– Syekh Syarbani
– Syekh Abdillah Sangkoro

5. Syekh Yusuf Hajar
6. Syekh Saad Amtar Ad-dimyati
7. Syekh Ahmad Alharuti Ad-dimyati
8. Syekh Muhammad Abdil Iz Ad-dimyati
9. Syekh Abdullah Luth Ad-dimyati
10. Syekh Ayub Luth Ad-dimyati
11. Syekh Abdah An-naqosyi
12. Syekh Abdah Fawwal
13. Syekh Muhammad Al-khimshoni
14. Syekh Ahmad Al-asqothi
15. Syekh Abu Saud Asyahir Bin Abin Nur
16. Syekh Sulthon Bin Ahmad AL-mizakhi
17. Syekh Syaifuddin Bin Athoillah Al-Qudholi
18. Syekh Syahadah Al-yamani
19. Syekh An-Nasir Ahmad At-thoblawi
20. Syekh Al-islami Zakariya Bin Muhammad Al-anshori
21. Syekh Abdul Abbas Ahmad Bin Bakri An Muwairi
22. Syekh Al-hafidz Muhaqqiq Muhammad Bin Muhammad Al-jazari
23. Syekh Abu Abdurrahman Ahmad Bin Ali Al-baghdadi
24. Syekh Abu Abdullah Muhammad Bin Abdul Kholiq Bin Ashoigh Al-mishri

25. Syekh Abdul Hasan Ali Bin Suja’ Al-mishri
26. Syekh Imam Asyathibi
27. Syekh Abu Al Hasan Ali Bin Ghuzail
28. Syekh Abu Dawud Sulaiman Bin Najah
29. Syekh Imam Al Hafidz Abi Amrin Addani
30. Syekh Abul Hasan Ali Thohir
31. Syekh Abul Abbas Ahmad Al-Husynani
32. Syekh Ubaid Az Sobagh An Nahsali
33. Syekh Al-imam khafs Bin Sulaiman Al Bazari
34. Syekh Imam ‘Ashim Bin Abi An-najud
35. Syekh Abu Abdurrahman Abdullah Bun Habib Ashulami
36. Shohabat Sayyid Utsman Bin Affan Rodhiyallahu anhu
37. Tim Penulis Wahyu
– Shohabat Ubay Bin Ka’ab RA
– Shohabat Abdullah Bin Mas’ud RA
– Shohabat Zaid Bin Tsabit RA
– Shohabat Ali Bin Abi Tholib Karramallahu wajhah

38. Nabi Muhammad SAW
Menerima Wahyu Dari Malaikat Jibril
dari Lauhul Mahfudz dari ALLAH AZZA WAJALLA.

*Sumber, Syahadah Al-Qur’an Kempek

Mengaji dengan Metode Talaqqi dan Musafahah

Talaqqi merupakan metode belajar Al-Qur’an yang mensyaratkan perjumpaan secara langsung antara murid dengan guru. Musafahah juga mensyaratkan gerak mulut murid harus mengikuti gerak mulut yang dicontohkan guru dalam segi gerak mulut dan bacaan yang keluar, juga disebut dengan musyafahah yang secara bahasa dapat diartikan “adu lambe” atau saling mengikuti gerakan bibir.

Salah satu landasan epistemologi talaqqi, musyafahah adalah QS. Al-Qiyamah ayat 16:


‎لا تحرك به لسانك لتعجل به

“(Sekali-kali) jangan kau (Muhammad) gerakkan lidahmu karena hendak cepat-cepat menguasainya”.

Fasih Dalam Hal Bacaan

Melafalkan huruf perhuruf, kalimah-perkalimah secara fasih dengan metode Ala Kempekan yang khas dan mempunyai nilai yang sangat berharga dalam masterpiece kesanadan Al-Qur’an yang secara garis besar ditujukan agar fasih dan sah bagi rukun qoulinya sholat. (KH. M. Musthofa Aqiel Siroj).

Tidak kedapatan lulus hari ini, esok terus mencoba, lagi dan lagi, begitu terus sampai menemui syarat kelulusan yaitu fasih makhroj, huruf perhuruf kalimah perkalimah dengan isyarat sang ustadz melayangkan satu garis penjalin pertanda bacaan kami lulus secara sempurna.

Santri yang sudah mengkhatamkan Al-Qur’an di Pondok Pesantren KHAS Kempek dengan rentang waktu kurang lebih 5 tahun untuk bisa mengkatamkan Al-Qur’an secara sempurna, maka dengan demikian secara otomatis estafet menjadi penerus kesanadan Al-Qur’an dan siap terjun ke masyarakat untuk menerangi desanya dengan harmoni Al-Qur’an.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here