Ancaman Santri Generasi Milenial di Masa Depan

0
264

KHASKEMPEK.COM – Menjadi Santri Generasi Milenial selain memiliki peluang yang banyak menghadapi kemajuan zaman, namun jangan disangka banyak juga lho ancamannya, apalagi ancamannya sangat berbeda dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Kira-kira apa saja sih, macam-macam ancaman yang mungkin dihadapi oleh santri Generasi Milenial saat ini?

1. Teknologi yang semakin canggih

Milenial hidup dalam dunia yang semakin terhubung dengan teknologi, seperti internet, media sosial, dan perangkat mobile. Hal ini memberikan mereka akses yang luas terhadap informasi dan kesempatan untuk berkomunikasi dengan orang lain dari seluruh dunia.

Namun, ketergantungan yang berlebihan terhadap teknologi dapat menyebabkan santri Milenial kurang memiliki keterampilan sosial dan interaksi yang baik dengan orang lain. Yang menjadikan juga kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan mungkin kurang berkontribusi dalam pengembangan masyarakat.

2. Kebutuhan akan keterampilan yang berubah

Dunia kerja yang semakin berubah menyebabkan bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depan mungkin berbeda dengan keterampilan yang dibutuhkan saat ini. Santri Milenial harus mampu mengadaptasi diri dan terus belajar untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Hal ini menuntut santri Milenial untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilannya agar dapat bersaing dalam dunia kerja yang semakin ketat. Mereka juga harus mampu mengadaptasi diri dengan perubahan yang terjadi di dunia kerja seperti perkembangan teknologi, globalisasi, dan perubahan pola kerja. Tanpa keterampilan yang relevan dan up-to-date, santri Milenial mungkin kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.

3. Lingkungan yang semakin kompleks

Santri Milenial harus mampu mengatasi permasalahan global seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan konflik yang semakin kompleks dan berkepanjangan.

Perubahan iklim yang semakin cepat dan ekstrem menyebabkan masalah lingkungan yang semakin kompleks seperti banjir, kekeringan, dan perubahan cuaca yang tidak menentu. Ini membuat santri Milenial harus belajar tentang perubahan iklim dan bagaimana cara untuk mengatasinya.

Mereka juga harus mempelajari cara untuk hidup dengan lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Tanpa pengetahuan yang cukup tentang perubahan iklim dan lingkungan, santri Milenial mungkin kesulitan untuk mengatasi masalah lingkungan yang dihadapi di masa depan dan berkontribusi dalam pemulihan lingkungan.

4. Kebutuhan akan keseimbangan

Milenial hidup dalam dunia yang semakin cepat dan sibuk, sehingga mereka harus mampu menemukan keseimbangan antara kegiatan sekolah, kerja, dan keluarga.

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh santri Milenial adalah kebutuhan akan keseimbangan dalam hidup mereka. Milenial dikenal sebagai generasi yang lebih terbuka dan memiliki banyak pilihan dalam hidup mereka. Namun, dengan banyak pilihan yang tersedia, santri Milenial dapat merasa kewalahan dan tidak tahu harus membuat pilihan yang tepat. Mereka dapat merasa tekanan untuk mengejar karir yang sukses, pendidikan yang baik, dan relasi sosial yang sehat sekaligus.

Hal ini dapat menyebabkan santri Milenial mengalami stres dan kelelahan mental. Mereka juga dapat merasa tidak memiliki waktu yang cukup untuk diri sendiri atau untuk melakukan kegiatan yang mereka sukai. Oleh karena itu, santri Milenial membutuhkan dukungan dari orang tua, guru, dan lingkungan sekitarnya untuk belajar bagaimana menemukan keseimbangan dalam hidup mereka dan belajar untuk mengatasi tekanan yang ada.

5. Tekanan dari lingkungan sosial

Tantangan lain yang dihadapi oleh santri Milenial adalah tekanan dari lingkungan sosial. Milenial dibesarkan dalam era digital, di mana mereka dapat dengan mudah terhubung dengan orang lain melalui media sosial dan aplikasi perpesanan. Namun, ini juga menyebabkan mereka merasa tekanan untuk selalu terlihat baik dan memiliki kehidupan yang sempurna di depan orang lain.

Santri Milenial juga dapat merasa tekanan untuk selalu mengikuti tren dan mode yang ada, baik dalam hal gaya, musik, atau hobi. Ini dapat menyebabkan santri Milenial merasa tidak nyaman dengan diri sendiri dan merasa tidak sesuai dengan lingkungan sosial mereka.

Santri Milenial juga dapat merasa tekanan untuk selalu menang dalam kompetisi akademis, olahraga, dan kegiatan ekstrakurikuler. Ini dapat menyebabkan santri Milenial merasa tertekan dan tidak nyaman dengan diri sendiri jika tidak mencapai hasil yang diharapkan.

Lingkungan sosial yang membebani santri Milenial perlu diatasi dengan dukungan dari orang tua, guru, dan lingkungan sekitarnya. Santri Milenial harus diajarkan untuk menghargai diri sendiri dan belajar untuk tidak terlalu memperhatikan pandangan orang lain. Mereka juga perlu diajarkan untuk menemukan hobi yang menyenangkan dan mengejar tujuan yang sesuai dengan minat mereka sendiri.

Dikutip dan diringkas dari berbagai Sumber.

arwannnie, 29 Januari 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here