Idul Fitri Pondok Pesantren KHAS Kempek KH Muhammad BJ Sampaikan Makna Ketulusan Hati

0
189

KHASKEMPEK.COM, Pondok Pesantren KHAS Kempek gelar sholat Idul Adha Pada tanggal 10 Dzulhijjah 1444 H atau yang bertempat di Masjid Al-Ghadier, (Kamis, 29 Juni 2023).

Santri putra Pondok Pesantren KHAS Kempek laksanakan Sholat Idul Adha di masjid Al-Ghadier, KH Muhammad BJ selaku khatib sekaligus imam menyampaikan kisah inspiratif dan banyak hikmah yang bisa di ambil.

“Hari Raya Kurban atau juga dikenal dengan Hari Raya Idul Adha, tidak dapat terpisahkan dengan kisahnya Nabi Ibrahim AS, yang tercatat dalam surat As-Shofat Ayat 99 sampai dengan 111, namun yang perlu di catat bahwasanya praktik kurban telah dilaksanakan pada zaman Nabi Adam AS, yakni kedua putranya Qobil dan Habil”. Terang beliau.

Beliau juga menyampaikan bahwasanya pada“kisah tersebut menunjukkan bahwasanya Qurban yang diterima oleh Allah SWT, iyalah Qurbannya Habil dan bukan Qurbannya Qobil, lebih jauh lagi, apa yang di terima oleh Allah SWT, bukanlah dagingnya maupun darahnya, melainkan ketulusan hati dan ketaqwaan dari seorang yang telah memberikan Qurban tersebut.

لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنكُمْ

Daging-daging unta dan darahnya tidak akan mencapai keridhoan Allah SWT, akan tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapainya”. Tutur beliau.

Hal“ini jelas bukanlah mengagungkan sapi dengan tanduk yang besar maupun sapi yang gemuk, akan tetapi ketaqwaan seseorang yang menjadi titik tolak diterimanya Hewan Qurban, kendati sejarah kurban sudah berlangsung semenjak generasi pertama manusia, namun syari’at Qurban dimulai Ketika Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih anak kesayangannya yakni Nabi Isma’il AS” jelas beliau.

Hal ini terjadi“dengan melalui mimpi nabi Ibrahim yang merupakan wahyu dengan menyembelih anaknya untuk kasih sayangnya.

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ

Hey anak tersayangku, sesungguhnya aku di dalam mimpiku, bahwasanya aku menyembelihmu. Yang mana mimpi dari seorang nabi merupakan sebuah wahyu, sehingga nabi Ibrahim tidak sedikitpun ragu bahwa perintah bahwasanya itu merupakan perintah Allah SWT, tanpa ragu sedikitpun, Nabi Ibrahim betanya kepada Nabi Isma’il AS.

فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ

Apa pendapatmu, pertanyaan Nabi Ibrahim kepada Nabi Isma’il bukanlah sebuah ajakan untuk bermusyawarah, akan tetapi pertanyaan tersebut dilontarkan untuk mengetahui kemantapan hati anaknya dalam menjalankan perintah Allah SWT, dan keluarlah jawaban dari Nabi Isma’il seorang anak yang mencintai Allah SWT melebihi cintanya kepada kehidupan dirinya sendiri bahkan kepada keluarganya, Nabi Isma’il mengatakan:

قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Wahai ayahku, lakukanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, insyaalla engkau akan mendapatkan termasuk kepada orang-orang yang sabar, insyaallah (apa yang Allah SWT kehendaki) yang Nabi Isma’il sebut itu karena tidak ada yang terjadi di alam semesta ini kecuali dengan kehendaknya Allah SWT.

ما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن

Apapun yang Allah kehendaki pada zaman azali maka pasti akan terjadi, dan apapun yangtidak allah kehedaki pada zaman azali pasti takan terjadi, itu merupakan sebuah kepastian dari Allah SWT, walau manusia memiliki hak ataupun kehendak, akan tetapi kehendak manusia semuanya dibawah kehendak Allah SWT, ini yang harus kita pahami insyaallah, apabila kehendak kita tidak sesuai dengan kehendak Allah SWT, maka kehendak kita takan tercapai, akan tetapi apabila kehendak kita bertentangan dengan kehendak Allah SWT, maka apa yang kita kehendaki tidak akan terjadi, oleh karena apapun yang telah di kehendaki oleh Allah SWT, dan ditentukan di zaman azali pasti akan terjadi.

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Dan tidaklah kalian menghendaki kecuali jika Allah SWT pencipta alam semesta berkehendak”. Pungkas beliau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here