PKG, Kepala MA KHAS Kempek Sebut 4 Golongan Manusia Menurut Imam Ghazali

0
358

KHASKEMPEK.COM, CIREBON – Kepala MA KHAS Kempek, Palimanan, Cirebon menyebutkan empat golongan manusia menurut Imam Ghazali. Hal ini beliau sampaikan dalam pengarahan Penilaian Kinerja Guru (PKG), Senin (17/10/2022).

Dalam kesempatan itu, beliau memberikan motivasi kepada bapak ibu guru Madrasah Aliyah Khas Kempek Cirebon agar senantiasa terus belajar, melalui membaca buku, diskusi dengan teman sejawat, dan lain sebagainya. Salah satunya, kegiatan supervisi ini adalah dalam rangka belajar tadi.

Selanjutnya, terkait dengan hal tersebut, beliau menyebutkan dan menjelaskan empat golongan manusia menurut Imam Ghazali, sebagai berikut:

Pertama, yadri annahu yadri (Seseorang yang tahu kalau dirinya tahu).

Dalam hal ini guru yang mempunyai potensi dan pengetahuan dan dia tahu bahwa dirinya kompeten dan melaksanakan kemampuan itu untuk sebuah tujuan yang diharapkan.

Ini jelas merupakan potensi besar, dan saya berharap bagi guru-guru Madrasah Aliyah Khas Kempek sekaligus kepalanya termasuk dalam kategori yadri annahu yadri. Amin ya robbal alamanin.

Syaratnya bagaimana? Tentunya dengan belajar dan membuka diri dan lain sebagainya, sehingga pada saat tertentu sudah merasa menguasai dan betul-betul dia tahu bahwa dirinya menguasai.

Kedua, laa yadri annahu yadri (Seseorang yang tidak tahu kalau dirinya tahu).

Nah, kalau yang ini adalah potensi yang tertidur. Jadi sebenarnya bapak ibu guru sekalian punya potensi yang besar, seperti sebagai seorang guru yang inspiratif, mentransformasikan pengetahuan tapi dirinya tidak tahu dan ini perlu diberi tahu bahwa dirinya punya potensi tersebut.

Nah melalui supervisi ini, bisa diketahui bahwa bapak ibu punya potensi yang harus dimaksimalkan, sehingga anak didik kita bisa berubah dan menjadi orang diharapkan.

Ketiga, yadri annahu laa yadri (Seseorang yang mengetahui bahwa ia tidak tahu).

Kebanyakan kita dalam tataran itu termasuk saya sendiri. Saya tahu bahwasannya saya itu belum sebegitu kompeten dan karena saya tahu bahwa saya belum tahu sehingga akhirnya mendorong saya untuk belajar, untuk mau disupervisi, menerima masukan dari yang lain dan seterusnya. Jadi dia tahu bahwa memang dirinya tidak tahu.

Kegiatan supervisi seperti ini, khususnya bagi guru-guru, mungkin dengan cara berdiskusi, bertukar pikiran, dan lain sebagainya, sehingga akhirnya yang semula tidak tahu menjadi tahu.

Keempat, Laa yadri annahu laa yadri (Seseorang yang tidak mengetahui bahwa ia tidak tahu).

Orang ini merasa yang paling pintar sendiri. Saya menjadi guru sudah 20 tahun. Saya lulusan perguruan tinggi terbaik. Padahal kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang diomongkannya. Dia kalau diomongin oleh yang lain mengatakan, pengetahuan mu lebih rendah dari pengetahuan saya.

Nah, awas, yang seperti ini janganlah! Model guru Madrasah Aliyah Khas Kempek Cirebon jangan sampai seperti itu. Jangan sampai tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu.

Oleh karena itu, mari kita buka diri kita, buka wawasan kita, memotivasi diri kita untuk terus belajar, belajar bagaimana caranya agar bisa memberikan yang terbaik kepada anak didik kita di MA KHAS Kempek ini.

Sekarang ini adalah awal KBM pasca liburan Mulud, oleh karena itu, mari kita tanamkan lagi semangat. Alhamdulillah, saya berterimakasih kepada bapak ibu guru sekalian atas performa, kesemangatan, keaktifan, dan kepeduliannya di dalam memberikan bimbingan dan didikan kepada anak didik kita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here