Kiai Musthofa Aqil Jelaskan Keutamaan Al-Qur’an

0
333

KHASKEMPEK.COM, CIREBON – Berikut sambutan KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj atas nama Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dalam acara Tasyakkur Khotmil Qur’an dan Juz ‘Amma, Kamis (6/10/2022).

Alhamdulillah, di Pesantren Kempek masih menjadi yang utama adalah mempelajari al-Qur’an, membaca al-Qur’an dengan ciri-ciri ke-Kempek-an bi qiroatin fashihatin shohhat bihas sholat. Dengan bacaan yang fasih yang bisa menjadikan kesahan sholat.

Al-Qur’an itu harus disyukuri. Siswa-siswi Tsanawiyah, Aliyah Jawa Barat, 65 % tidak bisa membaca al-Qur’an, itu MTs dan MA, apa lagi SMP dan SMA. Luar biasa.

Oleh karena itu, apapun bentuk dan situasinya, Kempek wajib, fardhu ‘ain, meski ada anak yang sudah mesantren di mana-mana, sampai di Kempek harus tetap mengaji al-Qur’an.

Di samping itu, mengaji al-Qur’an sangat dimuliakan, bahkan khatam al-Qur’an dengan cara dilagu. Karena ada sebuah hadis yang berbunyi:


مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِااْلقُرْأَنَ فَلَيْسَ مِنَّا

Barang siapa tidak melagukan Al-Qur’an, dia bukan dari golonganku.

Maknanya, bacaannya benar dan lagunya bagus. Diceritakan, suatu hari nabi lewat di depan rumah Abu Musa al-Asy’ari yang sedang membaca al-Qur’an. Suara Abu Musa yang merdu membuat Rasulullah memujinya memiliki suara yang merdu seperti suara keluarga Daud.


لقد أُوتيتَ مِزْمَاراً من مزامير آل داود

Sungguh engkau telah diberi satu seruling (suara indah) dari seruling-serulilng (suara indah) keluarga Dawud.

Maknanya, kita boleh melagukan dan memerdukan bacaan al-Qur’an, tentunya harus sesuai dengan makhroj huruf.

Al-Qur’an itu suatu yang sangat penting dan agung. Sebab al-Qur’an itu isinya adalah ilmu semua, seperti ilmu kitabah (khot) ada tujuh: Khat Naskhi, Khot Riq’ah, Khot Diwani, Khot Kufi Murabba, Khot Tsuluts, Khot Farisi dan Khot Farisi Ta’liq.

Ada juga ilmu qiro’ah (tajwid) ada tujuh imam, yakni Imam Ashim, Imam Hafs, Imam Warosy dan lain sebagainya. Selanjutnya, ilmu nagham al-Qur’an ada tujuh yaitu: Bayyati, Sika, Shoba, Rasta alan nawa, Hijazi dll.

Selanin itu, isi al-Qur’an ada yang berupa tafriqul masa’il, ma’rifatul istimbat, ada juga asroril qur’an (rahasia al-Qur’an). Kandungan al-Qur’an ada ayat uluhiyah, ayat tasyri’, ayat qosos, ayat ma’ad, ayat kauniyah, ayat sifat qulub.

Dengan demikian, hanya al-Qur’an kitab yang mulia, karena fihi jami’ul ulum, ada ilmu kitabah, qiroah, nagham, fiqih, tasawuf, akidah, kandungan ayat, sirri ayat.

Semua itu untuk siapa? Untuk kita semua kaum pesantren. Artinya, perjalanan kita masih panjang sekali. Namun apa yang sudah kita pelajari di pesantren, misal membaca al-Qur’an dengan bagus, itu semua ada faidahnya.

Karena al-Qur’an itu nur, diberikan ke nabi, nabi menjadi nur, al-Qur’an dari Allah, Allah itu nur.

Jadi Allah itu nur:


اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Allah mempunyai Al-Qur’an yang berupa nur:


فَـَٔامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلنُّورِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلْنَا ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ


Al-Qur’an diberikan kepada Nabi Muhammad Saw yang juga nur:


يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِمَّا كُنْتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ ۚ قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ


Dalam Kitab Barzanji disebutkan:


اَنْتَ شَمْسٌ اَنْتَ بَدْرٌ، اَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ اَنْتَ اِكْسِيْرٌ وَّغَالِى، اَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here