Pesan Ibadah Haji, Kiai Musthofa Aqil: Jangan Merasa Paling Benar, Pintar, dan Kaya

0
236

KHASKEMPEK.COM – Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, KH. Muhammad Musthofa Aqil Siroj dalam salah satu ceramahnya, menyampaikan pesan kepada jamaah haji agar jangan merasa paling benar, pintar dan kaya.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, Kiai Musthofa Aqil mengajak jamaah haji Indonesia untuk tidak melakukan perbuatan rafatsa, fusuq, dan jidal sebagaimana diajarkan oleh Al Quran surah Al Baqarah ayat 197.


الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.

Menurutnya, ada tiga cara untuk menghindari rafats, fusuq, dan jidal. “Jangan merasa paling benar, jangan merasa paling pinter, dan jangan merasa kaya,” katanya.

Kiai Musthofa Aqil berkisah bahwa Nabi Adam kembali diterima doanya, setelah merasa salah. Doa Nabi Adam, “Ya Tuhan, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami, dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk hamba yang merugi.”

Setelah itu, Nabi Adam kembali dipertemukan dengan Siti Hawa di Jabal Rahmah. “Jadi jangan merasa paling benar,” tuturnya.

Kiai Musthofa juga berpesan agar jamaah tidak merasa paling pinter. Menurutnya, amal ibadah itu ada macam-macam, karenanya jemaah jangan merasa paling pinter. 

“Ada yang makai ushalli, ada yang tidak. Ada yang pake qunut, ada yang tidak. Semuanya punya kyai, punya mazhab, semuanya punya Kitab. Lebih baik kita diam, daripada ngomong dari mana itu (sementara kita tidak tahu)?,” katanya.

“Pesan ini penting dibawa ke Indonesia. Sillahkan beda pendapat, tapi jangan berantem,” tambahnya.

Pesan ketiga adalah jangan merasa kaya. “Kata Allah, sayalah yang kaya, maka mintalah. Jangan menunjukkan kaya kepada Allah. Jangan pakai perhiasan. Maka akan lebih enak, mintanya,” ujarnya.

Mengakhiri taushiyahnya, Kiai Musthofa berpesan, agar jamaah banyak membaca Al Quran ketika berada di Makkah, memperbanyak membaca shalawat ketika di Madinah. Dan memperbanyak membaca istighfar ketika berada di padang Arafah. “Semoga menjadi haji yang mabrur,” harapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here