Pengurus Ikhwan Khas Cirebon Resmi Dilantik di Hari Santri Nasional

0
247

KHASKEMPEK.COM, CIREBON – Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pondok Pesantren Kiai Haji Aqiel Siroj (Ikhwan KHAS) Cirebon Periode 2021-2024, resmi dilantik bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2021, di Pendopo Bupati Cirebon, Jumat (22/10/2021) malam.

Kegiatan telah dihadiri Bupati Cirebon, H Imron, Masyayikh dan Dzurriyah Pondok Pesantren KHAS Kempek, unsur dewan pembina dan penasehat, seluruh pengurus harian PC Ikhwan KHAS Cirebon, serta tamu undangan dengan menerapkan protokol kesehatan.


Dalam kesempatan itu, Sekretaris Umum PP Ikhwan KHAS Kempek, KH. Muhammad Bin Ja’far membacakan nama-nama dewan pembina, penasehat, hingga pengurus harian PC Ikhwan KHAS Cirebon. Dan pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Umum PP Ikhwan KHAS Kempek, KH Ni’amillah Aqiel Siroj.

Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, KH Musthofa Aqil Siroj menyampaikan, PC Ikhwan KHAS Cirebon dibentuk untuk menciptakan susana kondisi yang seirama dengan induknya.

“Sebab jika pondok pesantren tidak dibesarkan oleh para alumninya, maka apa yang ada dalam induk tidak akan terkenal,” kata Kiai Musthofa.
Sehingga, kata Kiai yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) ini, sebagai alumni Pondok Pesantren KHAS Kempek perlu untuk membesarkan dan menduniakan nama almamaternya.

Ia pun merasa senang, karena keberadaan pesantren, santri, dan kiai kini telah diakui oleh pemerintah. Meski selama berpuluh-puluh tahun, keberadaan pesantren maupun pendidikan di dalamnya tidak pernah dianggap ada. Padahal, kontribusi kalangan pesantren untuk kemerdekaan NKRI dan kemajuan bangsa ini sangatlah besar.


“Pesantren yang dulu dimarjinalkan, disingkirkan, tidak pernah diakui, dan dalam pendidikan pun tidak diperhitungkan. Alhamdulillah keberadaan pesantren sekarang sudah diakui oleh pemerintah. Terbukti dengan adanya HSN dan Undang-Undang Pesantren,” kata Kiai Musthofa.

Ketua Umum PP Ikhwan KHAS Kempek, KH. Ni’amillah Aqiel Siroj menyampaikan, pelantikan ini tertunda atau lebih akhir dari pelantikan Pengurus Cabang Brebes, Indramayu, Tegal, dan lainnya. Tetapi, setelah konsolidasi dan terus berupaya untuk dibentuk kepengurusan, akhirnya bisa terlaksana pengukuhan ini.

“Ikatan ini perlu dibentuk agar terjalin komunikasi baik antara alumni dengan masyayikh maupun sesama alumni. Kita harus bekerja sama menentukan kesepakatan antara alumni dan masyayikh. Kalau ada pesantren yang mentereng pasti ada alumni yang bagus. Maka kami mohon kepada seluruh Pengurus Cabang Ikhwan KHAS Cirebon agar bisa membangun sinergi antar semuanya,” katanya.

Sehingga, kata dia, kalau ada alumni pesantrennya yang tidak semangat, maka perlu diingatkan.

“Kalau ada alumni yang kurang berada ekonominya, maka alumni lainnya harus membantu. Karena kalian adalah ibarat anak yang terlahir dari satu ibu, dari rahim yang sama yakni MTM yang akhirnya diganti menjadi Pondok Pesantren KHAS Kempek. Maka perlu ada kebersamaan, karena kalian punya kesamaan yang sama,” katanya.


Ketua PC Ikhwan KHAS Cirebon Periode 2021-2024, Ustadz Akromi menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Cirebon, masyayikh dan dzuriyah Pondok Pesantren KHAS Kempek. Karena Ikhwan KHAS Cirebon dibentuk dan dipimpin langsung oleh masyayikh Pondok Pesantren KHAS Kempek.

Menurutnya, PC Ikhwan KHAS Cirebon telah diisi oleh berbagai SDM yang mumpuni di masing-masing departemen yang telah dibentuk. Baik dalam bidang keagamaan, hukum, media, dan bidang lainnya.

“Mudah mudahan Ikhwan KHAS Cirebon kedepannya bisa maju, berkarya, dan bisa mewarnai semua instansi dan bidang-bidang lainnya,” kata Akromi.

Sementara itu, Bupati Cirebon, H Imron dalam sambutannya menyampaikan, dirinya merasa senang dan bangga karena di peringatan HSN 2021 ini, pendopo ditempati oleh para santri, alumni, kiai, dan nyai dari Pondok Pesantren KHAS Kempek.

“Saya ucapkan terima kasih, saya berpesan kepada santri bahwa Indonesia sekarang negara terbuka dan persaingan juga terbuka. Kita lihat sejarah, kebaikan perlu adanya perjuangan. Sebab, kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah dengan kejahatan yang terorganisir,” ungkapn Imron.

Imron pun menceritakan, santri dan para kiai dulu ikut berjuang dalam mendirikan NKRI. Banyak santri dan kiai yang meninggal memperjuangkan kemerdekaan NKRI melalui peperangan melawan penjajah.

Tetapi, lanjut Imron, telah lama perjuangan santri dan para kiai ini tidak dapat perhatian dari pemerintah. Baru beberapa tahun ini santri, kiai, dan pesantren diakui dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional dan munculnya Undang-Undang Pesantren.

“Dan sekarang pemerintah akan menyamakan pendidikan formal dengan pesantren. Perjuangan tentunya tidak akan mudah tapi perlu adanya komitmen atau organisasi. Santri jangan minder, harus pede, optimistis karena minder adalah salah satu mental yang ketertinggalan,” kata Imron.

Ia juga berpesan, sudah seharusnya santri rajin belajar dan patuh kepada kiai. Dan pendidikan pesantren sebenarnya sangat bagus bahkan telah banyak diadopsi oleh pendidikan formal. Hanya beda nama saja seperti boarding school, full day school dan lain-lain. (Okta)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here