KEMPEK – Acara Malam Ta’aruf merupakan rangkaian kegiatan Kongres XIX Ikatan Pelajar NAhdlatul Ulama (IPNU) dan Kongres XVIII Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul ulama (IPPNU). Maulid Nabi Muhammad SAW serta peringatan Haul gus dur menjadi agenda utama. Dihadiri oleh Para pengasuh pondok Pesantren KHAS Kempek dan para tamu undangan. Peserta Kongres memadati panggung utama.
Diawali dengan pembacaan tawasul kepada para pendahulu Nahdlatul Ulama lalu marhabanan yang dibawakan oleh para masyayikh serta diiringi tim hadroh dari pondok pesantren Khas Kempek. Acara maulidan ditutup dengan do’a oleh KH Ni’amillah Aqil Siradj. Tawasul menjadi suatu keharusan dalam kegiatan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama.
Bertempat di arena utama kongres, Acara Malam Ta’aruf juga dimeriahkan Oleh Veve Zulfikar. Peserta kongres terpukau oleh Shalawat yang dilantunkan oleh Veve. Pada Jumat (21/12/2018) malam, bersama sang Ayah yang akrab dipanggil Abi zulfikar turut memeriahkan acara. Keduanya menyapa rekan-rekanita peserta kongres. Kemudian, Abi Zulfikar mengkonfirmasi perihal dirinya serta keluarga yang merupakan NU tulen karena banyaknya pertanyaan dari public mengenai ke-NU-annya. Beliau juga sempat menyampaikan beberapa pesan, “Jangan minder menjadi santri. Karena santri bisa segala karir,” ucapnya.
Veve melantunkan Shalawat Nahdliyah sebagai shalawat pembuka dan dilanjutkan dengan berbagai shalawat lainnya. Peserta Kongres terhanyut dalam suasana sendu namun meriah. Dalam kesempatan yang sama hadir juga salah seorang Rekan IPNU dari Pekalongan yang membawakan tari sufi yang menari diiringi shalawat yang dibawakan oleh Veve Zulfikar dan Abi Zulfikar.
Meneladani Akhlak Rasulullah dan para Ulama, Malam Ta’aruf menjadi rangkaian yang syahdu sekaligus meriah. (Marleni)
