KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – “Sekarang adalah malam tanggal 12 Rabiul Awwal atau Mulud. Kenapa dinamakan Mulud?,” tanya Kiai Musthofa kepada hadirin dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang diselenggarakan di Masjid Al-Ghadier, Pondok Pesantren KHAS Kempek, Jumat (08/11/2019) malam.
Bapa (panggilan akrab santri kepada beliau) memberikan jawaban, “Sebab di bulan ini Kanjeng Nabi telah dilahirkan. Jadi bulan Mulud itu dari kata “maulud” yang maknanya anak yang dilahirkan,” kata beliau.
“Karena agungnya Kanjeng Nabi, sampai bulan kelahirannya dinamakan dengan Mulud (sehingga kadang kita tidak tahu bulan Mulud adalah Rabiul Awwal). Karena agungnya Kanjeng Nabi sampai disebutkan, bahwa hari lahirnya beliau adalah hari yang lebih mulia dari hari yang lainnya dan lebih agung dari Lailatul Qadar,” kata Kang Muh.
Lebih lanjut Kiai Musthofa mengajak hadirin agar yakin bahwa Kanjeng Nabi hadir. “Nabi Muhammad itu rahmat. Wa ma arsalna illa rohmatan lil alamin. Kata Allah, inna rohmati sabaqot ghodlobi, sesungguhnya rahmatku mengalahkan marahku. Jadi kalau ada rahmat, kemarahan akan hilang, yang ada adalah kasih sayang,” tegas beliau.
Beliau memberikan contoh bahwa Nabi Muhammad Saw mengajak orang Makkah untuk beriman, tetapi mereka tidak mau. Sampai nabi mengatakan kalau kalian tidak beriman, nanti akan disiksa. Kemudian mereka melawan dengan berkata, ya silakan minta ke tuhanmu.
Akhirnya, nabi menangis dan beliau pasrahkan semuanya kepada Allah. Lalu Allah menjawab, ma kana Allahu li yu’adzibahum wa anta fihim, Allah tidak akan menyiksa mereka selama engkau ada bersama mereka.
“Kenapa Allah tidak menyiksa mereka? Karena ada rahmat Allah yaitu nabi,” kata Kiai Musthofa.
Beliau kembali menegaskan, ketika maulidan, kita harus yakin bahwa Nabi Muhammad Saw itu hadir bersama kita. “Yakin bahwa nabi hadir, sehingga kita akan mendapatkan rahmat yang sesuai dengan kebutuhannya. Seperti futuh dalam mengaji dan dagangannya laris,” jelas beliau. (KHASMedia)
