Doa Mbah Moen: Bersyukur Atas Nikmat Kemerdekaan

0
1067

KHASKEMPEK.COM – KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) dalam doa di Istana Negara bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat kemerdekaan yang dikaruniakan kepada Bangsa Indonesia. Mbah Moen menyebut kemerdekaan Indonesia dari negara penjajah merupakan sebuah nikmat besar dari Allah yang patut disyukuri oleh anak bangsa Indonesia.

“Ya ilâhana, Agustus syahrul mu‘azzham ‘indanâ wa syahrul mu‘azzham ‘indaka (Agustus adalah bulan agung bagi kami dan bulan agung bagi-Mu),” kata Mbah Moen dalam salah satu rangkaian doanya pada majelis zikir Hubbul Wathan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/8) malam.

Pada bulan Agustus Kaukirim utusan-Mu. Pada bulan Agustus ini Kauberikan pada kami nikmat hurriyah (kemerdekaan) wal istiqlal (berdikari). Kami sudah merdeka 72 tahun lalu, kata Mbah Moen dalam doanya. Mbah Moen juga meminta kepada Allah SWT untuk memberikan kekuatan kepada para pemimpin Republik Indonesia.

“Ya Allah, keberagaman Indonesia adalah nikmat-Mu. Semua ini meski berbeda-beda pada hakikatnya adalah satu, sesuai dengan firman-Mu li ta‘ârafû (untuk saling memahami). Kami berbeda-beda suku, ratusan bahasa, dan berbeda agama,” tegas Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang. (Sumber NU Online)

Dikutip dari laman Bincang Syariah, doa ini pernah beliau panjatkan pada acara Dzikir Kebangsaan di Istana Merdeka pada Selasa, 1 Agustus 2017. Berikut adalah doanya:

يَا اللهُ شُكْرًا لَكَ يَاإِلَهَنَا عَلَى مَا تَفَضَّلْتَ عَلَيْنَا مِنْ نِعْمَةِ الإِسْتِقْلاَل مِنْ نِعْمَةِ الْحُرِّيَّة, حُرِّيَّةِ إِنْدُونِسِيَا. يَا ذَاالشَّهْرِ الْعَظِيْمِ شَهْرِ أَغُوسْتُوس. شَهْرِالْمُعَظَّمِ عِنْدَنِا وَعِنْدَكَ حَيْثُ بَعَثْتَ نَيِيَّكَ مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم فِي شَهْرِ أَغُوسْتُوس كَمَا أَعْطَيْتَنَا حُرِّيَّتَنَا. اَلَّذِي يُوَافِقُ رَمَضَان. كَذَالِكَ فِي شَهْرِ رَمَضَان أَنْتَ تَنْزِلُ فِيْهِ الْقُرْاَنَ. يَارَبَّنَا أَنْزِلْ عَلَيْنَا نِعْمَتَكَ نِعْمَةَ الْاَعْظَمِ نِعْمَةَ الْحُرِّيَّة. وَاجْعَلْنَا اُمَّةً وَاحِدَةً لاَتَفْرِيْقَةً وَاِنْ كُنَّا شُعُوبًا وَقَبَائِلَ وَلَكِنْ لِتَعَارَفُوا كَمَا قُلْتَ. وَاجْعَلْ بَلْدَتَنَا بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ.

Transliterasi:

“Ya Allah, Syukron laka yaa Ilaahanaa ‘alaa maa tafadldlolta ‘alaina min ni’matil istiqlaal, min ni’matil hurriyyah, hurriyyati Indonesia. Yaa Dzasy syahril ‘adziim, syahri Agustus. Syahril mu’adzdzom ‘indanaa wa ‘indaKa haitsu ba’asTa nabiyyaKa Muhammad SAW fii syahri Agustus kamaa a’thoitanaa hurriyyatanaa. Alladzii yuwaafiqu Ramadhaan, kadzaalika fi syahri Ramadhaan Anta tanzilu fiihil qur`aan. Yaa Robbanaa anzil ‘alainaa ni’mataka, ni’matal a’dzom, ni’matal hurriyyah. Waj’alnaa ummatan waahidatan laa tafriiqotan wa in kunnaa syu’uuban wa qobaaila, walaakin li ta’aarofuu kamaa qulTa. Waj’al baldatanaa baldatun thoyyibatun wa Robbun ghofuur.”

Terjemah:

“Ya Allah, syukur bagimu wahai Tuhan kami yang telah menganugerahi kami nikmat kedaulatan dan nikmat kemerdekaan, kemerdekaan Indonesia. Wahai Pemilik bulan yang agung, bulan Agustuis. Bulan yang diagungkan oleh kami dan oleh-Mu, dimana Kau utus Nabi Muhammad SAW (sebagai Rasul) di bulan Agustus sebagaimana kau anugerahi kemerdekaan kami. Yang menepati bulan Ramadhan sebagaimana di bulan Ramadhan engkau menurunkan Alquran di dalamnya. Wahai Tuhan kami, turunkanlah bagi kami nikmatmu yang paling agung, nikmat kemerdekaan. Dan jadikan kami sebagai bangsa yang satu, yang tidak terpecah-belah. Meskipun kami bersuku-suku dan berkabilah-kabilah namun untuk saling mengenal sebagaimana yang Kau perintahkan. Dan jadikanlah negeri kami negeri yang baik dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengampun”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here