KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Pembina Asrama Al-Nashir Al-Manshur Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon, Nyai Hj. Tho’atillah Ja’far atau yang akrab disapa bunda mengajak santri-santri putri untuk sering menulis. Hal ini beliau sampaikan dalam acara pelatihan menulis, Jumat (21/8/2020) siang.
“Kita sebagai santri dan generasi muda harus mengasah tulisan kita. Sering-seringlah menulis, apapun itu. Seperti yang diperintahkan dalam Al-Qur’an, ayat pertama yang diturunkan, yaitu “Bacalah”, karena ketika kita menulis pasti kita membaca,” ujar beliau.
Acara ini dihadiri oleh Ibu Zahra Amin, sebagai narasumber. Beliau merupakan pimpinan redaksi mubadalah.id, yang merupakan salah satu platform membaca di bawah naungan KH. Husein Muhammad, Arjawinangun. Ibu Zahra sendiri adalah alumni dari Pondok Pesantren Tebuireng Jombang.
Kegiatan yang bertema “Jika Ingin Menjadi Pelaku Sejarah, Menulislah” ini, hanya diikuti oleh sebagian santri yang tertarik pada dunia menulis, meskipun begitu para santri sangat antusias dalam mengikuti pelatihan menulis ini, tak jarang diantara mereka ada yabg menulis semua isi materi pelatihan tersebut.
Kemudian, acara dilanjut dengan pemaparan pelatihan menulis oleh narasumber. Dalam hal ini, beliau menyampaikan semua aspek-aspek penulisan, baik cara menulis, sampai jenis-jenis tulisan. Beliau bertutur bahwa kita sebagai santri sudah saatnya untuk maju dalam hal menulis, dan mengajak para santri agar lebih berkreasi dalam menulis.
“Dimulai dari hal terkecil disekitar kita seperti mading asrama, dan kejadian apapun. Karena segala sesuatu sebenarnya bisa untuk dijadikan sebuah karya tulis, kita bisa menggabungkan kegiatan yang dikaitkan dengan ayat Al-Qur’an pun bisa,” jelasnya.
Terakhir adalah penjelasan dari media Fatayat NU Kab. Cirebon, yaitu Ibu Diah Widiawati. Beliau menyampaikan tentang cara menulis berita, bagaimana etika menulis berita dan bagaimana cara menulis berita yang epik dan apik. (KHASMedia/ Al-Nashir Al-Manshur)
