Upacara 17 Agustus 2022, Nyai Tho’atillah Ja’far Jelaskan Makna Merdeka

0
479

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Pembina MTM Putri Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Nyai Hj. Tho’atillah Ja’far menjelaskan makna merdeka. Hal ini beliau sampaikan dalam Amanat Pembina Upacara 17 Agustus 2022 yang bertempat di lapangan SMP KHAS Kempek, Rabu (17/8/2022) pagi.

Dalam sambutannya, Bunda Tho’ah Ja’far mengatakan bahwa, setiap 17 Agustus negeri kita berpesta untuk memeriahkan hari kemerdekaan. “17 Agustus merupakan hari di mana seluruh bangsa Indonesia mengenang kembali jasa-jasa para pahlawan yang telah meraih kemerdekaan,” katanya.

“Ucapan rasa syukur, bangga serta bahagia atas kedamaian negeri kita, Indonesia. Suara-suara pekikan merdeka bergema di setiap pelosok negeri, mengumandangkan, menyorakkan dan meneriakkan kemerdekaan dengan tegasnya. Merdeka, Merdeka, Merdeka,” kata beliau lagi.

Bunda Tho’ah juga menyampaikan bahwa, saat ini, kita berdoa kepada Allah, semoga virus corona tidak terdengar lagi, sehingga memberikan kesempatan kepada kita untuk “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.

“Kita semua tidak merasakan kemerdekaan yang mereka perjuangkan mati-matian. Maka saat ini, detik ini, mari kita gunakan semangat juang para pahlawan untuk bangkit memperbaiki keadaan,” ajaknya.

Makna merdeka adalah setara

Dalam amanat pembina upacara tersebut, Bunda Tho’ah juga menjelaskan makna merdeka. “Merdeka diambil dari kata Sansekerta Mahardika atau Mhardikeka, artinya bebas dari penghambaan. Lebih tepat lagi, penghambaan kepada sesama manusia,” jelasnya.

Semangat kemerdekaan dalam Al-Qur’an terpancar dalam ayat:


يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujarat : 13).

“Singkatnya, tak ada pengaruh antara kelelakian dan status seorang hamba di hadapan Allah Swt. Semuanya dimerdekakan dari status itu dan sama-sama berpeluang untuk meraih ketakwaan,” tegasnya.

Merdeka adalah keberpihakan kepada perempuan dan kaum lemah

Selain itu, Bunda Tho’ah menyampaikan, Merdeka juga tak bebas nilai. Ia punya posisi keberpihakan kepada kaum perempuan dan kalangan yang dianggap lemah lainnya. Merdeka adalah semangat untuk membuka fakta-fakta guna melawan stigma-stigma yang membahayakan.

“Stigma lemah dan terbelakang yang disandang kaum perempaun, juga tanpa sebab. Biasanya itu terjadi atas ketidakadilan pemberian akses, terutama dalam pendidikan,” ungkapnya.

Kemudian beliau menyampaikan kisah bahwa: Suatu hari, seorang perempuan datang kepada Rasulullah Saw dan menyampaikan keluh kesahnya:


يَا رَسُولَ اللهِ، ذَهَبَ الرِّجَالُ بِحَدِيثِكَ فَاجْعَلْ لَنَا مِنْ نَفْسِكَ يَوْمًا نَأْتِيكَ فِيهِ تُعَلِّمُنَا مِمَّا عَلَّمَكَ اللهُ

“Wahai Rasulullah, para laki-laki sudah bisa datang kepadamu untuk menimba hadis (ilmu), maka berilah kami jatah hari untuk menemuimu sehingga Engkau dapat mengajarkan kami apa yang telah diajarkan Allah kepadamu”.

Rasulullah SAW pun menyambut permintaan ini dengan senang hati, beliau berkata “Berkumpullah kalian pada hari ini dan ini,” maka para perempuan pun mendatangi Rasulullah SAW dan beliau mengajarkan mereka apa yang telah diajarkan Allah kepadanya.

“Rasulullah adalah sosok merdeka, yang mempunyai semangat penuh akan keberpihakan terhadap kaum yang dilemahkan stigma,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here