Kepada Para Santri, Kiai Musthofa Aqil: Kita Harus Pintar, Sehat dan Mandiri

0
524

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, KH. Muhammad Musthofa Aqil Siroj mengatakan kepada para santri, bahwa santri harus pintar, sehat dan mandiri. Demikian beliau sampaikan dalam Amanat Pembina Upacara 17 Agustus 2022 yang bertempat di lapangan Yayasan KHAS Kempek, Rabu (17/8/2022).

Dalam sambutannya, Kiai Musthofa Aqil menyampaikan bahwa, hari ini tanggal 17 Agustus 2022, kembali kita mensyukuri hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-77.

“Artinya, pada hari ini tanggal 17, pada hari yang sama, pada tanggal 17, 77 tahun yang lalu, Indonesia baru bisa mengibarkan sang saka merah putih, tanda kemerdekaan dari penjajahan,” kata Bapa Muh.

“Selama 350 tahun, bangsa Indonesia dijajah. Pada saat itu, bangsa Indonesia tidak boleh pintar, tidak boleh sehat dan tidak boleh kaya/mandiri. Itulah kejahatan penjajah,” tegasnya.

Menurut Kiai Musthofa Aqil, ada tiga poin yang ditekankan penjajah kepada masyarakat Indonesia, yaitu bahwa bangsa Indonesia tidak boleh pintar, sehat dan kaya atau mandiri.

“Pertama, kita tidak boleh pintar, sehingga bangsa Indonesia, anak-anak Indonesia tidak boleh sekolah,” ungkap Ketua Yayasan KHAS Kempek ini.

Lantas, beliau memberikan contoh perbandingan dengan negara lain, yang dijajah oleh bangsa Inggris misalnya. Di sini Inggris masih memperbolehkan masyarakat jajahannya untuk mengenyam pendidikan, sehingga mereka bisa berbahasa Inggris.

“Kita bisa melihat, negara yang dijajah oleh Inggris, itu anak-anak penduduknya pintar berbahasa Inggris. Tetapi kita dijajah Belanda selama 350 tahun, tidak ada yang pintar berbahasa Belanda,” jelasnya.

“Kedua, tidak boleh sehat. Maka zaman dahulu terkenal banyak penyakit yang sengaja tidak diberi obat. Dan ketiga, tidak boleh mandiri (kaya), semua masyarakat Indonesia diperbudak dan dibuat miskin oleh Belanda,” sambung Kang Muh.

Kemudian, Ketua Umum Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB. MDHW) ini, menceritakan zaman dahulu, saat bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari bangsa Belanda.

“Pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia terbebas dari cengkraman penjajah, terbebas dari cengraman Belanda. Mampu dan berani, bismillah, dengan cucuran air mata dan darah, mengibarkan sang saka merah putih dengan rahmat Allah Swt, Indonesia menatap masa depan dengan kemandiriannya, maju membangun Indonesia yang merdeka,” jelasnya.

“Kalau dulu, kita dijajah sehingga tidak boleh pintar, sehat dan mandiri. Maka untuk mengisi Indonesia yang merdeka adalah bahwa bangsa Indonesia; pertama harus pintar, kedua harus sehat dan ketiga harus mandiri,” tegasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here