Taujihat Buya Said Aqiel: Istimewanya Orang yang Melestarikan Al-Qur’an

0
212

KHASKEMPEK.COM, CIREBON – Pembina Yayasan KHAS Kempek Cirebon, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA menyampaikan taujihat kepada para masyayikh KHAS Kempek dan semua dewan guru, baik dewan pengajar madrasah maupun dewan pengajar Al-Qur’an di asrama masing-masing, Senin (19/9/2022) malam.

Dalam Taujihatnya KH. Said Aqiel Siroj yang kerap dipanggil Buya Said menjelaskan bahwa nama Al-Qur’an itu tercantum di dalam Al Qur’annya, Surah Al Hasyr ayat 21:


لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيْتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗوَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ

Artinya: “Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.”

Sedangkan nama mushaf itu digagas oleh Sahabat Utsman Bin ‘Affan. Pada zamannya Rasulullah Al Qur’an itu tidak tertulis secara sistematis, hanya dihafal saja. Ketika Rasulullah sudah wafat banyak sahabat yang hafal Al-Qur’an yang gugur dalam perang Yamamah. Hal ini membuat Sahabat Abu Bakar khawatir.

Saat itu Sahabat Utsman Bin ‘Affan usul Al-Qur’an harus dikumpulkan berupa tulisan. Awalnya Sahabat Abu Bakar merasa ragu karena melakukan hal yang tidak dilakukan oleh nabi tapi karena beberapa pertimbangan Sahabat Abu Bakar setuju dan memerintahkan Zaid Bin Tsabit sebagai ketua penulisan Al-Qur’an.

Sahabat Abu Bakar wafat ketika masih dalam proses pencarian ayat dan menulisnya kemudian tulisan-tulisan yang terkumpul disimpan oleh Sayyidah Hafshah Bin Umar Bin Khatab. Kemudian disempurnakan penulisan serta pembukuan mushhafnya pada masa Khalifah Utsman Bin ‘Affan.

Orang yang pertama menyempurnakan titik dalam huruf Al-Qur’an adalah Abu Al Aswad Ad-Du’ali, yang pertama memberi syakl atau harokat adalah Imam Abu ‘Ubaid Qosim Bin Salam.

Maka dalam penjelasan ini, guru yang mengajar Al-Qur’an memiliki maqom yang luar biasa karena berupaya untuk melestarikan Al Qur’an, selain daripada itu, guru memiliki tanggung jawab yang besar pula. Karena Al-Qur’an itu Istimewa. Begitu pula mengajar Al-Qur’an satu hurufnya mendapatkan sepuluh pahala, mendengarkannya saja mendapat pahala apalagi membaca dan mengajarkannya.

Berikut foto kegiatannya:

Penulis: Tim MTM Putri, Foto: KHAS Media

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here