KHAS Kempek Ikuti Seminar Pencegahan Stunting di Istana Wakil Presiden

0
224

KHASKEMPEK.COM, Jakarta – Dalam rangka Pencegahan Stunting, Yayasan KHAS Kempek mengirim dua delegasi lembaga untuk mengikuti seminar “Peran Dunia Pendidikan dalam Pencegahan Stunting” di Istana Wakil Presiden, Sabtu (11/07/2023). Giat seminar yang diselenggarakan Sekretariat Wakil Presiden, diikuti oleh banyak pihak baik dari dunia pendidikan, para guru, siswa, mahasiswa, jaringan perguruan tinggi dan pesantren.

Perwakilan KHAS Kempek diwakili oleh Mas Ahmad Ashif Shofiyullah selaku pengurus Ponpes KHAS Kempek, dan Ketua STIKes KHAS Kempek, dr. Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein.

Staf Khusus Wakil Presiden (Stafsus Wapres) Dr. Gatot Prio Utomo mengajak untuk berkolaborasi meningkatkan indeks modal manusia Indonesia (Human Capital Index/HCI) Indonesia.

“Jika kita berhasil mempercepat peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah serta mencegah berulangnya stunting terutama dari calon keluarga muda, saya optimis Indonesia Emas 2045 itu bisa kita raih dengan lebih rasional”. Tegas Gatot Prio Utomo.


Saat ini HCI Indonesia berada di angka 54 persen. Angka ini memberikan gambaran produktivitas anak Indonesia hingga 18 tahun ke depan. Jauh tertinggal dari produktivitas anak Singapura yang mencapai 88 persen. Juga masih lebih rendah dari anak Palestina yang 58 persen.


Rendahnya HCI Indonesia terjadi setidaknya dilihat dari dua indikator besar yaitu masalah kesehatan dan pendidikan. Persoalan prevalensi stunting Indonesia yang masih berada pada angka 21,6 persen menjadi persoalan serius indeks modal manusia.


Sedangkan di sektor pendidikan terjadi pelemahan pada kemampuan literasi dan numerasi dengan nilai Harmonize Test Score (HTS) mencapai 395 dari total nilai 625.


“Indonesia bersyukur dapat menurunkan prevalensi stunting hingga berhasil ke angka 21,6 persen. Tantangan berikutnya adalah percepatan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah. Dibutuhkan percepatan baik secara regulatif maupun gerakan dan kolaborasi di masyarakat”. Ungkapnya.


Menurut Gatot Prio Utomo, strategi percepatan penurunan prevalensi stunting dapat menjadi model dan praktik baik yang bisa menjadi acuan di berbagai daerah dan digerakkan oleh berbagai lapisan masyarakat.


Dunia pendidikan, para guru, dosen, mahasiswa, dan siswa-siswi, anggota Pramuka dapat bergerak secara mandiri dan berjejaring untuk mengkampanyekan isu-isu pencegahan stunting ini di masyarakat dan di media sosial.


“Kita bisa membangun jaringan bersama kampanye pencegahan stunting ini dimulai dari keluarga masing-masing, dari sekolah dan kampus masing-masing. Para alumni perguruan tinggi juga bisa memainkan perannya untuk melihat masa depan Indonesia dimulai dari pencegahan stunting ini di masyarakat. Ayo berkolaborasi bersama”. Pungkasnya.

Berikut daftar undangan staf khusus wakil presiden:

– GKR Mangkubumi wakil ketua/ bidang pengabdian masyarakat pramuka.

– Dr. Achmad Zaki Dekan FK UIN.

– dr. Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein, Sp.PD, FINASIM, FACP Kepala
STIKES Kempek.

– Ahmad Ashif Shofiyullah Pengurus Ponpes KHAS Kempek.

– Prof DR Unifah Rosyidi Ketua Umum PGRI.

– Danang Hidayatullah Ketua IGI.

– Direktorat Pengabdian Masyarakat UI.

– Direktorat Pengabdian Masyarakat IPB.

– Direktorat Pengabdian Masyarakat Universitas Trisakti.

– Direktorat Pengabdian Masyarakat UNJ.

– Direktorat Pengabdian Masyarakat UPN Veteran.

– Dr. Ir. Susetya Herawati. M.Si Ketua LPM LPKK Unkris.

– Direktorat Pengabdian Masyarakat Universitas MH Thamrin.

– Ketua Umum Himpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri (HIMPUNI).

– Ahmad Rizali, HB Arifin, Bambang Pharmasetiawan NU Circle.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here