Nyai Hj Tho’atillah Ja’far: pantang menyerah sambil kita berdoa meminta kefutuhan ilmu

0
174

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Madrasah Tahdzibul Mutsaqqofien (MTM) Putri agendakan Seminar Empowering Santri Putri dengan tema“Membangun Perempuan Berkarakter dan Berprestasi”, yang bertempat di Gor Munas KHAS Kempek Pukul 09:00WIB-s.d Selesai, Selasai (22/08/2023).

Nyai Hj Tho’atillah Ja’far, dalam sambutannya sebagai perwakilan dari Madrasah putri sebut,”Kalau pemuda dalam bahasa indonesa berlaku untuk laki-laki kalau pemudi biasanya digunakan untuk perempuan tapi ada juga yang menyebutkan kalau pemuda itu laki-laki dan perempuan”. Seru beliau.

“Ada kalimat yang sangat indah dan menarik sekali yaitu kalimat yang biasa kita hafalkan yang ada pada bait imrithi:

“إذ الفتى حسب اعتقاده رفع#وكل من لم يعتقد لم ينتفع”

Kira-kira artinya: idealnya seorang pemuda dan pemudi itu memiliki kepercayaan yg sangat tinggi karna dengan kepercayaan yang sangat tinggi satu hal apapun akan menjadi berarti”. Terang beliau.

Ada juga syekh jalaludin arrumi mengatakan “masa muda bagaikan kebun yg ranum penghasil buah-buahan yg segar dan harum”. Singkat beliau.

Beliaupun menerangkan Ketika jiwa, syahwat dan pikiran itu masih muda dan mengalami masa kejayaannya disana akan tumbuh dedaunan dan pepohonan yg luhur dan indah sekali.

Pada intinya masa muda kita harus dipergunakan sebaik-baiknya nya, kita semua ini masih muda dari mulai masa muda itu dari mulai baligh bahkan dalam kitab riyadus sholihin dikatakan “sampai umur 45 ada yang sampai umur 60 itu masih dikatakan muda”. Jelas beliau.

Beliau pun berseru, bagaimana masa muda juga bisa dijadikan cermin yang digunakan untuk berkaca diri, Apa yang kita lakukan dimasa muda akan menentukan kita di masa tua di masa depan nanti.

“Di dalam pondok pesantren tidak hanya di ajarkan ilmu-ilmu agama tetapi juga praktek² mendalami keteladanan, ketekunan dan kesabaran”. Singkat beliau.

Juga beliau menegaskan tentang, gunakan masa mudamu dengan hal-hal yang berguna dan bersifat positif agar nanti bisa bermanfaat ketika kita terjun di masyarakat masing-masing.

Ada sebuah kisah dari imam syafii di ceritakan ketika beliau sedang mengajar salah satu muridnya yg bernama syekh robi’ ketika imam syafii selesai menjelaskan pelajaranya dan keterangannya beliau bertanya kepada seluruh muridnya “apakah kalian paham dengan materi yg sudah saya jelaskan tadi?” Syekh robi’ menjawab “saya tidak paham apa yang imam syafii jelaskan tadi” kemudian imam syafii menjelaskan kembali dan bertanya kembali kepada muridnya lalu syekh robi’ menjawab ” saya masih belum paham apa yang engkau jelaskan” imam syafii mengulang sampai 99 kali namun syekh robi’ masih belum paham, lalu syekh robi’ keluar dari kelas tanpa sepengetahuan imam syafii.

Lalu imam syafii berkata :

“Wahai robi’ ilmu itu dari allah segitu yang bisa saya jelaskan kepadamu tentang kepahamanya tergantung allah karna nur datangnya dari allah, andai ilmu berula sesuap nasi akan saya suapkan ke mulut kamu agar kamu bisa kenyang”.

Lalu imam syafii memerintah syekh robi’ untuk berdoa kepada allah agar bisa memahami ilmu-ilmu yang datangnya dari guru.

Hingga akhirnya syekh robi’ menjadi orang yg giat siangnya belajar malam nya bermunajat hingga beliau menjadi murid nya imam syafii yang sangat pintar dan menjadi sekretaris imam syafii.

“Kita belajar harus semangat, pantang menyerah sambil kita berdoa meminta kefutuhan ilmu yang kita pelajari walau kita belum mendapatkan rangking, jayyid jiddan atau prestasi dikelas” Pungkas beliau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here