Maulid Nabi, Kiai Musthofa Aqiel Tekankan 3 Doktrin Pendidikan Pesantren

0
820

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon, KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj menekankan tiga doktrin pelajaran atau pendidikan di pondok pesantren. Hal tersebut beliau sampaikan dalam acara Maulid Nabi Muhammad Saw di Ma’had Al-Ghadier Kempek, Rabu (28/10/2020).

Dalam tausiyahnya, sebelum acara marhabanan dimulai, Pembina Lembaga Dakwah PBNU ini berpesan kepada santri Pondok Pesantren Khas Kempek agar selalu membaca, mempelajari dan mendalami Al-Qur’an. Karena ayat pertama yang diturunkan dalam Al-Qur’an adalah Iqro’.

“Iqro’ bacalah, pintarlah, pikirlah! Supaya apa? Kalau pintar nanti beramal dan perbuatannya sesuai dengan Al-Qur’an. Amal tersebut mempunyai 3 jurusan, yaitu: Pertama akidah yang benar. Kedua, syariat yang benar dan ketiga, akhlak yang benar,” pesan Bapa Muh.

Lebih lanjut beliau menegaskan bahwa ketiga hal tersebut merupakan doktrin dan pelajaran di pondok pesantren, yang harus dimiliki semuanya oleh para santri. “Ketiga-tiganya adalah doktrin dan pelajaran di pondok pesantren. Karena kalau hanya akidahnya saja, maka akan menjadi radikal,” tegas beliau.

Mengenai akidah dan syariah, kata beliau, caranya yaitu dengan bermadzhab. Lantas beliau memberi perumpamaan, sebuah rumah yang aliran listriknya langsung bersumber dari kabel besar di tiang listrik, pasti akan meledak. Supaya tidak meledak, maka disesuaikan dengan kapasitasnya.

“Demikian juga akidah dan syariah, tidak bisa langsung dengan Al-Qur’an dan Hadits, tetapi bermadzhab. Dalam akidah, kita mengikuti Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi”.

Syariah juga begitu, tambah Kiai Musthofa, seperti shalat dan puasa. Kita tidak boleh langsung dengan Al-Qur’an dan Hadits, tetapi harus menggunakan madzhab. “Madzhabnya ada empat, yaitu: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hambal,” jelasnya.

Ketiga, lanjut Kiai Musthofa, adalah akhlak. Yaitu menciptakan keharmonisan lingkungan, masyarakat dan negara. Oleh karena itu, pendidikan pesantren itu tidak lepas dari menekankan akhlakul karimah, terutama menghormati guru, kiai dan orang tua.

“Karena pelajar zaman sekarang merasa pintar bukan dari guru, tetapi dari google, WhatsApp, YouTube. Ini berbahaya, bahaya!” kata putra Almarhum Kiai Aqiel Siroj ini.

“Apa lagi, anak-anak zaman sekarang kuliahnya lewat daring. Mempelajari lewat google, ya mereka pintar-pintar. Sedangkan gurunya, boro-boro membuka google, mikirin kriditan saja bingung. Jadi pintar muridnya,” ungkap Ketua Majlis Dzikir Hubbul Wathon ini.

“Boleh saja lebih pintar muridnya, guru juga akan bangga, tetapi dengan syarat tetap selalu menghormati guru dan orang tua. Karena kita bisa hidup sehat dirawat orang tua. Oleh karena itu, kita wajib berbakti kepada kedua orang tua, wa bil walidaini ihsana,” pungkas Kiai Musthofa. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here