Maulid Nabi Bersama Pengasuh PP KHAS Kempek

0
982

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Marhabanan bersama KH. Muh. Musthofa ‘Aqiel Siroj pada agenda Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Al Ghader, Rabu malam Kamis (27/09/2023).

Pengasuh Ponpes KHAS Kempek berpesan bahwa“Ketika ada orang yang sedang marhabanan dan maulidan menghormati baginda nabi, nabi itu hadir, Harus yakin bahwa baginda nabi itu hadir, jangan ragu, bahwa nabi itu rawuh”. Singkat beliau.

“Bukti keyakinan kita, dengan kita berdiri menghormati baginda nabi, maka darinya ‘يا نبي سلام عليك يا رسول سلام عليك’ Wahai nabi salam untuk sampean”, ‘مرحبا يا نور عيني’, Marhaban itu selamat datang, berarti baginda nabi Rawuh (Datang)”. Terang beliau.

Sebelum bayi dikenalkan dengan tetangga juga sanak saudara, terlebih dahulu disodorkan kepada baginda nabi, dan hal tersebut biasa dinamakan dengan puputan“begitu ‘puput’ artinya patah, yakni sambungnya anak dengan ibu itu sudah terpatah, maka cepat-cepat kembali disambung dengan baginda nabi, dan sunnahnya puputan itu selama tujuh hari dengan menyembelih kambing satu bagi bayi perempuan dan dua kambing untuk bayi laki-laki, dengan hal ini kondisi bayi di posisikan di kamar dan dikeluarkan apabila yanabi salam ‘alaika dilantunkan seakan akan disodorkan kepada baginda nabi, dan lebih afdol di gendong oleh bapanya”. Jelas beliau.

Adapun dalil dari kehaadiran baginda nabi“disaat tahiyyat التحيات المباركاة الصلواة الطيبات لله ’السلام عليك’ didalam kata Assalaamu ‘Alaika, yakni salam untukmu, berarti nabi dihadapan ataupun dalam kondisi tidak jauh, dan apabila konteks kondisinya jauh maka kalimatnya bukan Assalamu ‘Alaika akan tetapi Assalamu ‘Alaihi adapun apabila hal tersebut dilakukan maka akan batal, karena baginda nabi pernah bersabda ‘صلو كما رأيتموني أصلي’ yakni apabila ucapanku Assalamu ‘Alaika maka harus kembali diucap Assalamu ‘Alaika, yang mana makna dari –Ka iyalah engkau dengan kondisi di hadapan, dengan ini kalimat di dalam attahiyyat ketika sholat menjadi salah satu rujukan dalil marhabanan bahwa baginda nabi datang”. Ungkap beliau,

“oleh karena ada dalilnya, ayo mari kita tabarrukan, sebab Allah SWT memuliakan bagida nabi tiada taranya, dan ketika seseorang ingin sesuatu kepada Allah harus terlebih dahulu melalui baginda nabi, dan seseorang yang ingin melalui baginda nabi, terlebih dahulu harus melalui Allah, Allah SWT pernah bersabda, wahai para mukminin bersholawatlah kalian ‘يا أيها الذين امنو صلو عليه وسلمو تسليما’ wahai para orang mukmin, bersholawatlah kalian kepada baginda nabi, maka bacaannya adalah ‘اللهم صل على سيدنا محمد’, dengan arti Wahai Allah sholawatlah engkau kepada baginda nabi, maka seakan-akan kita di perintah akan tetapi kembali memerintah, maknanya seseorang yang datang kepada baginda nabi harus melibatkan Allah SWT, begitupula seseorang yang datang kepeda Allah harus melibatkan baginda nabi”. Pungkas beliau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here