KH Muhammad BJ: Santri Jangan Sampai Putus Sowan ke Kiai

0
702

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Dalam tradisi pesantren santri dan kiai memiliki hubungan sangat erat. Tidak saja hubungan jasmani, tetapi juga hubungan ruhani. Untuk memperkuat hubungan tersebut, salah satu upaya yang penting dilakukan santri adalah tidak putus sowan (silaturahim) ke kiai.

Berangkat dari hal itu, salah satu msyayikh Pesantren KHAS Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon KH Muhammad BJ berpesan kepada seluruh santri dan alumni agar selagi bisa supaya menjaga tradisi sowan ini.

“Jangan sampai santri putus sowan ke kiai. Ini penting demi terus menjaga hubungan kiai dan santri,” kata KH Muhammad kepada KHAS Media, Selasa (11/5/2022).

Ketua Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islam MUI Kabupaten Cirebon itu memaparkan, menjaga tradisi sowan mampu memperkokoh persatuan para alumni. Kegiatan ini juga bisa memperkuat shilatul arham (huhungan persaudaraan), shilatul arwah (hubungan dengan kiai pesantren yang sudah wafat), dan shilatul afkar (hubungan intelektual).

Kiai Muhammad melanjutkan, kepada kiai-kiai pesantren yang sudah wafat juga harus selalu disowani. Sebab, dengan begitu hubungan ruhani antara santri dengan para kiai yang sudah wafat akan semakin kuat.

“Jangan lupa juga sowan ke para muassis (pendiri pesantren) yang sudah wafat,” ujar Rais Syuriah MWCNU Gempol, Cirebon, Jawa Barat itu.

Selanjutnya, manfaat sowan ini juga agar para santri tidak pernah lepas dari prinsip yang selalu diajarkan guru-gurunya di pesantren.

“Agar santri ini tidak pernah lepas kendali dari prinsip yang sudah diajarkan pesantren,” ucap Kiai Muhammad.

Diketahui, Pesantren KHAS Kempek Cirebon merupakan pesantren yang selalu mendorong tradisi sowan ini. Santri bisa sowan kapan saja ke kiai. Oleh karena itu, salah satu pesan Muassis Pesantren Almarhum KH Aqil Siroj yang sering disampaikan ke seluruh santri adalah “Mangkat Katon Batuke, Balik Katon Jitoke”.

Artinya, jika santri datang ke pesantren harus sowan menghadap ke kiai, ketika pulang dari pesantren baik saat hari libur atau setelah lulus, juga harus sowan menghadap ke kiai.

Salah satu penekanan tradisi sowan ini adalah dalam bentuk kegiatan Syawalan, yaitu sowan para alumni yang rutin dilakukan setiap bulan Syawal bersamaan dengan hari raya ketupat.

Pada momen Syawalan yang sekaligus menjadi acara reuni ini, para alumni pesantren yang datang dengan angkatan masing-masing berkunjung ke rumah-rumah kiai untuk tabarukan, meminta nasihat, dan doa. Selain itu, tak lupa pula mereka berziarah ke para kiai yang sudah wafat di komplek pemakaman keluarga masyayikh yang tidak jauh dari lokasi pesantren.

“Tradisi Syawalan ini sangat penting untuk menjaga kekompakan para alumni pesantren,” pungkas Kiai Muhammad.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here