Irsyadat dan Motivasi Menjadi Ustadz Oleh Kyai Afif Yahya

0
279

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Madrasah tahdzibul mutsaqofien putra KHAS Kempek agendakan Irsyadat bersama Kyai Afif Yahya, bertempat di depan teras kantor pusat Pondok Pesantren KHAS Kempek, Minggu, (04/06/2023).

Beberapa arahan juga motivasi yang di sampaikan Kyai Afif Yahya untuk para dewan asatidz merupakan agenda tahunan, berikut beberapa hal yang di sampaikan oleh Kyai Afif yahya.

“Perlu di ketahui bahwa, kalian (Asatidz) adalah orang pilihan dari sekian santri yang ada di Pondok Pesantren KHAS Kempek ini, kalian dipilih oleh para Masyaikh dari berbagai sisi, berbagai sudut, keaktifan, kemampuan, kecerdasan, ketelitian, kesabaran dan macam-macamnya”. Tutur beliau.

Maka dari itu “Masyaikh melihat meyakini kalian, bahwasanya kalian adalah orang-orang yang mampu dan aktif, oleh sebab itu kalian di pilih oleh para masyaikh harus bisa di jaga juga benar-benar dipertahankan”. Tegasnya.

“Menjadi seorang guru merupakan sebuah pekerjaan yang mulia, sebab warisan Nabi ialah ilmu, ilmu tidak biasa di dapatkan juga tidak akan bisa ada tanpa adanya ta’lim watta’allum (belajar dan mengajar), yakni belajar tanpa ada yang mengajar maka tidak mungkin ada, belajar yang di maksud di sini bukanlah belajar sendiri, akan tetapi belajar berdasarkan bimbingan, arahan  dan ajaran dari guru, yang berarti belajar disini harus dengan guru, dan guru disini tugasnya adalah ta’lim (mengajar)”. Terangnuya.

Juga “selain dari itu, menjadi guru salah satunya adalah dalam rangka praktik, apa yang kalian dapatkan di sini yakni dari ilmu pengetahuannya maka praktikkanlah dan engkau ajarkan, dengan begaimana cara kalaian menyampaikan ilmu yang kalian miliki, sekiranya bisa di pahami dan bisa di terima, yang tentunya mudah di pahami dan mudah di terima, tanpa adanya kebingungan juga kebimbangan, tentunya hal seperti ini sangatlah penting ketika mengajar”.

Beberapa pantangan kerap kali hadir di saat kita mengajar dan salah satunya adalah “Ujian juga cobaan  seorang guru adalah murid itu sendiri, adanya murid merupakan salah satu ujian yang Allah hadirkan untuk seorang guru, juga seperti halnya seorang anak, merupakan cobaan yang di hadirkan oleh Allah untuk orang tuanya, jadi ujiannya seorang guru ialah muridnya sendiri, juga ujiannya seorang suami adalah istrinya sendiri, dengan beberapa contoh yang begitu aneh, bandel (susah di atur),nakal dan lain sebagainya, semua itu merupakan ujian, dan untuk menghadapi semua itu hanya dengan kesabaran, seperti halnya seorang murid, jelalatan ning jerone kelas (tidak bias diam di dalam kelas), memutari kelas dengan mlayu-mlayu (berlari-lari), mengantuk, turu (tidur), dan lain sebagainya, semua ini merupakan ujian kalian, hadapilah dengan sabar dan juga tlaten (teliti)”.

Adapun salah satu “tujuan kalian mengajar yaitu menyampaikan ilmu semampu mungkin, janganlah memiliki cita-cita mencerdaskan seorantg anak, karena kepinteran seorang anak bukanlah urusan kalian, karena tugas kalian hanyalah menyampaikan ilmu yang kalian ketahui dengan penyampaian yang mudah di pahami, akan tetapi kesuksesan yang di raih dari seorang murid tergantung kepada siapa dia berguru, terutama dengan guru yang ikhlas”. Ungkap beliau.

“Kalian adalah orang-orang pilihan, Orang pintar apabila tidak mengajar, maka ilmunya akan terhenti, ilmunya diperuntukkan hanya untuk dirinya, maka dari itu pengalaman mengajar sangat di butuhkan, kalian semua di sini sedang mencari pengalaman ini, karena dari pengalaman ini, untuk kalian ketika terjun di Masyarakat, sehingga ketika kalian diberi amanat di masyarakat nanti, kalian sudah langsung bisa melakukannya”. Pungkas beliau

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here