Dibuka Jokowi di Istana Merdeka, IPNU/IPPNU Helat Kongres di Cirebon

0
429
Foto: Setkab.go.id

CIREBON – Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) akan menghelat Kongres XVIII di Ponpes KHAS Kempek, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu-Senin (22-24/12). Selama tiga hari, forum tertinggi organisasi IPNU itu akan dihadiri seluruh perwakilan kader se-Indonesia.

Dalam kongres, kader-kader IPPNU akan melakukan evaluasi serta menentukan langkah organisasi selama tiga tahun ke depan. Kongres kali ini mengusung tema “Menuju Milenial Berkedaban”.

Tema itu sesuai visi organisasi: membentuk kader IPPNU yang memiliki wawasan kebangsaan, cerdas dan berakhlakul karimah. Sehingga, kader-kader IPPNU diharapkan mampu menghadapi problematika bangsa di zaman melienial dengan tangkas dan arif.

Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU, Puti Hasni, mengungkapkan, salah satu tujuan kegiatan tiga tahunan ini untuk memperkuat peran organisasi di bidang pendidikan, sosial, budaya, dan keagamaan dalam konteks keumatan dan kebangsaan yang Tawassuth (moderat) dan Tasamuh (toleran). “Tujuan ini tidak lepas dari prinsip dasar Nahdlatu Ulama,” kata Puti.

Prinsip-prinsip itu menjadi dasar kader IPPNU untuk menjalankan kehidupan berbangsa di tengah perbedaan suku, agama, ras, antar golongan (SARA) maupun budaya. Karena menurut Puti, keberagaman bangsa Indonesia merupakan realitas yang tidak dapat dibantahkan.

Justru, kata Puti, keberagaman merupakan potensi besar bangsa ini. Hal tersebut hanya dapat dirangkai dalam persatuan. “Sehingga, prinsip ini menjadi landasan yang kongruen, sejalan dengan tujuan besar bangsa Indonesia,” tutur Puti.

Selain itu, siring perkembangan revolusi teknologi yang meningkat tajam, melahirkan keterbuakaan arus informasi yang tidak terkendali. Menjadi tantangan terbesar kader IPPNU untuk menjaga Ukhuwah Wathoniyah (persatuan bangsa).

Radikalisme adalah salah satu gejala negatif dari realitas tersebut. Tujuan utama dari radikalisme adalah untuk memecah belah bangsa.

Puti berharap, kader-kader IPPNU cakap tidak gagap dengan teknologi. Sehingga nilai-nilai aswaja yang merupakan prinsip dasar NU seperti Tawassut, Tasamuh, Taadul dan Tawazun mempu ditransformasikan di era milenial.

“Melalui monetum ini, besar harapan agar kader IPPNU menyatukan langkah untuk bergerak bersama menuju tujuan yang mashlahat untuk umat sekaligus bangsa,” tutup Sarjana lulusan UNUSIA Jakarta ini.

Kongres secara resmi akan dibuka Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini (21/12). Pada saat yang sama, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) juga menggelar Kongres XIX. Acara pembukaan akan dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Pj Rois Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. (hsn/marleni)

Sumber: Radar Cirebon

#KongresIPNU
#KongresIPPNU
#KongresIPNU_IPPNU2018
#KHASKempek
#KHASMedia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here