Buya, Engkau Adalah Telaga Segala Tinta

Menjelang Haul ke-5 Almarhum Buya Ja’far S. Aqiel Siroj, kami memposting ulang puisi-puisi tentang Buya Ja’far. Seperti puisi karya Mas Hamied BJ berikut ini.

Buya, bila ku lukis engkau dengan kata-kata, engkau adalah telaga segala tinta. 
Dalam lautan kasih sayangmu, aku berenang dalam kekerdilan.
Terimakasih. Terimakasih buya.
Terimakasih telah merawat dan menjagaku dan kakak-kakak hingga dewasa.
Sepanjang hayat, telah membelai kami dengan penuh kasih sayang…
Ketika puncak malam hari, engkau tak pernah lelah mendo’akan kami.
Dan saat pagi menjelang, engkau antarkan kami pada cita-cita yang luhur.
Diiringi pula dengan harapan dan impian besar agar pada diri kami terbentuk pribadi yang lebih baik.
Terimakasih kami yang tak terhingga pada engkau, Buya… atas segala ilmu, cinta, kepedulian, motivasi, pengorbanan yang engkau benamkan pada kami dengan begitu tulus.
Bahkan hingga engkau curahkan seluruh tenaga, waktu dan keringat dalam skala bilangan yang tak terhitung.
Sampai kami dapat mensyukuri dan menjalani anugrah Tuhan yg melimpah ruah ini.
Semuanya berkat keuletan dan kedisiplinanmu, Buya…
Maafkan aku serta kakak-kakakku. Karena sampai saat ini belum bisa membalas jasa-jasa engkau yang budiman.
Kami hanya bisa berdoa, semoga engkau mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan disisi-Nya.
Selamanya.
Terimalah rasa rindu ini dalam waktu setahun terakhir dengan gembira.
Karena aku dan kakak-kakak beserta keluarga besar, akan senantiasa melanjutkan butir-butir perjuangan dan kebijaksanaanmu dengan gigih tur penuh trengginas, seperti yg sudah Buya istiqomah-kan selama ini.
Al-fatihah.