Yenny Wahid: Santri Harus Menjadi Pionir dari ‘Noisy Majority’

0
524

KHASKEMPEK.COM, BOGOR – “Santri harus menjadi pionir dari noisy majority, bukan lagi sebagai silent majority di ruang-ruang publik dengan menyebarkan narasi perdamaian,” pesan Direktur Wahid Foundation, Ibu Yenny Wahid dalam pembukaan Muslimah for Change Training dan Workshop Komunitas Pesantren di Bogor, Rabu (17/7).

Sementara Direktur PD Pontren Kemenag RI, Dr. Ahmad Zayadi M.Pd, menegaskan pentingnya unsur-unsur pesantren, seperti kajian kitab kuning yang diajarkan di pesantren kini telah menjadi sub kultur. “Pemahaman dan pendalaman terhadap kajian kitab kuning bukan hanya mewarnai aktivitas intelektual santri tetapi merealitas pada perilaku kehidupan santri. Perilaku kehidupan kita (santri) itu merepresentasikan apa yang kita dalami dari kitab-kitab kuning yang telah kita pelajari,” tutur Zayadi.

Di luar اركان المعاهد (rukun-rukun pesantren; kiai, santri, asrama, masjid, kajian kitab kuning), masih menurut Dr. Ahmad Zayadi M.Pd, beliau menyatakan bahwa Pesantren punya روح المعهد yang tak kalah penting. “Ruh pesantren yang utama adalah ruh nasionalisme NKRI. Ini penting, karena berbicara santri maka ada 2 sanad yang saya kira sampai kapan pun akan tetap kita rawat, pelihara dan kembangkan yaitu 1- Sanad Keilmuan, 2- Sanad Kejuangan. Inilah yang melekat pada pribadi-pribadi santri,” terang Zayadi.

Muslimah for Change Training dan Workshop Komunitas Pesantren merupakan acara yang diselenggarakan hasil kerjasama Direktorat PD Pontren Kemenag RI dan Wahid Foundation. Melibatkan 100 (seratus) alumni dan pengurus pesantren yang berasal dari lima provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Banten.
Pertemuan ini sedianya akan berlangsung selama tiga hari, Rabu-Jum’at, 17-19 Juli 2019, di Bogor Valley Hotel dan dibuka pada hari pertama oleh sambutan Ibu Yenny Wahid lalu dilanjutkan oleh sambutan Dr. Ahmad Zayadi M.Pd. (KHASMedia/Hamied)

*Mas Hamied Bin Ja’far sebagai perwakilan pengurus Ponpes KHAS Kempek Cirebon untuk kegiatan Workshop Komunitas Pesantren, 17-19 Juli 2019.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here