Wapres KH Ma’ruf Amin: Pesantren Penjaga Akidah Umat Pada Acara Haul KH ‘Aqiel Siroj Ke-34

0
1166

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin Hadir pada acara Haul KH ‘Aqiel Siroj Ke-34, dilapangan utama Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Pukul 09:35WIB Sabtu (26 Agustus 2023).

Dalam lawatannya itu ia menyampaikan peran penting pesantren dalam menjaga akidah umat Islam.

“Ratusan tahun Indonesia dijajah Belanda, tapi berkat keberadaan pesantren akidah umat Islam tetap terjaga”. Papar beliau.

Rais ‘Aam Nahdlatul Ulama (NU) ke-10 itu melanjutkan, banyak negara kehilangan identitas akidahnya setelah dijajah oleh pihak luar yang berbeda akidah dengan pribumi. Berbeda dengan Indonesia, meski dijajah oleh non muslim tapi sampai hari ini Islam tetap eksis bahkan menjadi mayoritas.

“Itu karena eksistensi pesantren dan perannya dalam menjaga akidah umat”. Tegas beliau.

Beliau bersyukur karena hingga saat ini masih banyak ulama yang berkiprah di lembaga pendidikan Islam pesantren. Sebab, kepergian para kiai merupakan pertanda bahwa Allah mulai mengambil ilmu di muka bumi ini.

“Jadi cara Allah mengambil ilmu itu bukan dengan menghilangkan ilmu itu sendiri, melainkan dengan mencabut nyawa para ulama”. Ambah beliau.

Lantas ia mengutip hadis riwayat al-Bukhari berikut,

إِنَّ الله لا يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعَاً يَنْتَزِعُهُ من العِبادِ ولَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حتَّى إذا لَمْ يُبْقِ عَالِمٌ اتَّخَذَ الناس رؤسَاً جُهَّالاً، فَسُئِلوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا-البخاري

Artinya, “Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu dengan sekali pencabutan, mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan.”

KH Ma’ruf berpesan agar para santri hari ini tidak saja dikader untuk bisa memahami ilmu agama, tetapi juga agar mampu menjawab dan mencari solusi dari persoalan keagamaan yang kian hari terus bermunculan. Ia mendorong agar pesantren mampu mengkader santri yang bisa beristinbath dan berijtihad.

“Nash (teks) dalam Al-Qur’an dan hadis terbatas, sementara persoalan keagamaan terus berkembang cepat dengan isu-isu baru”. pungkas beliau.

Hadir dalam acara tahunan ini Pembina Yayasan KHAS Kempek KH Said Aqil Siroj, Pengasuh Pesantren KHAS Kempek KH Musthofa Aqil Siroj dan KH Ni’amillah Aqil Siroj, para masyayikh, pejabat pemerintah, santri, wali santri, dan sejumlah tamu undangan. *Pewarta: Abror*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here