KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Learning loss muncul saat setelah virus covid-19 menyebar dan menjadi wabah bagi penduduk dunia khususnya masyarakat indonesia sendiri.
Sebagai bentuk respon atas efek luar biasa yang disebabkan pandemi ini, pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan kurikulum merdeka belajar.
Menurut Nadiem makarim, inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar, yaitu konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing.
Pada hari Rabu, 20 Juli 2022, SMP KHAS Kempek menyelenggarakan In House Training Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, staf, dan karyawan SMP Khas Kempek, dan diisi oleh pemateri Bapak Drs.H. Agus sudjono, M. Pd, pengawas manajerial Bapak Drs. Anto suharto, M.Pd, serta dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Bapak H. Ronianto, S.Pd, MM.
Dilihat dari prosesnya, kurikulum ini sejatinya tidak jauh berbeda dengan kurikulum yang ada di pesantren. Tepat seperti apa yang dikatakan Kepala Sekolah SMP KHAS Kempek KH. Muhammad Bin Ja’far.
“Pada dasarnya kurikulum merdeka belajar ini sama dengan yang ada di pesantren kita, yang terpenting adalah bagaimana kita mengawal proses penerapannya di lingkungan sekolah, sehingga memberikan banyak impact positif dan tentunya lebih bermanfaat untuk siswa-siswi kita,” jelasnya.
Ditengah kegiatan ini, diselenggarakan juga acara peresmian Joglo Merdeka Belajar yang baru saja dibangun dan berdiri tepat di depan halaman kantor SMP KHAS Kempek.
Peresmian ini ditandai dengan pemotongan tali kembang melati oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon dan Kepala sekolah SMP KHAS Kempek. Selain menjadi sebuah sarana, diharapkan Joglo Merdeka Belajar ini dapat memberikan kenyamanan dan kesemangatan dalam belajar.
Penulis: Falasifah, Tim SMP KHAS Kempek
Editor: Tim KHAS Media
