Selamat, KH Said Aqil Siroj Dilantik Jadi Dewan Pengarah BPIP

0
758

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Keluarga besar Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon mengucapkan, selamat dan sukses atas dilantiknya Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj, MA menjadi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) periode 2022-2027 di Istana Negara, Jakarta.

Dikutip dari laman setkab.go.id, pelantikan Dewan Pengarah, Kepala, dan Wakil Kepala BPIP dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden 56/P Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dewan Pengarah, Kepala, dan Wakil Kepala BPIP.

Berikut daftar nama Dewan Pengarah BPIP yang dilantik:
1. Prof. Dr. (H.C.) Hajjah Megawati Soekarnoputri sebagai ketua;
2. Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno sebagai wakil ketua;
3. Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya sebagai sekretaris;
4. Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj, M.A. sebagai anggota;
5. Dr. (H.C.) Sudhamek AWS, S.E., S.H. sebagai anggota;
6. Pdt. Dr. Andreas Anangguru Yewangoe sebagai anggota;
7. Rikard Bangun, Ph.D. sebagai anggota; dan
8. Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah sebagai anggota.

“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan setia menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam menjalankan tugas dan kehidupan sehari-hari,” ucap Presiden Joko Widodo saat mendiktekan penggalan sumpah jabatan Dewan Pengarah, Kepala, dan Wakil Kepala BPIP.

Dalam pernyataannya, mengutip laman tirto.id, Kiai Said Aqil Siroj meminta aparat untuk menindak tegas keberadaan kelompok Khilafatul Muslimin. Pria yang juga eks Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu pun meminta agar organisasi tersebut dibubarkan.

“Saya memohon kepada pemerintah, atau ya aparat lah ya. Harus bertindak tegas. Enggak boleh mentolerir sedikit pun karena walau organisasinya sudah dilarang, dibubarkan. Ideologinya masih (ada). Itu yang harus kita waspadai,” kata Kiai Said Aqil usai dilantik sebagai Anggota Dewan Pengarah BPIP di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Kiai Said bercerita soal pengalaman hidupnya selama 13,5 tahun saat mengenyam pendidikan di Timur Tengah. Ia menyebut hidup di Indonesia dengan prinsip Pancasila lebih nyaman, tenang dan damai. Ia berkata tidak sedikit tamu dari Timur Tengah merasa nyaman ketika berkunjung ke Indonesia saat dirinya masih menjadi Ketua Umum PBNU.

“Di negerinya bisa saja suatu saat dia jalan menginjak ranjau, atau lagi tidur di belakang rumahnya ada bom meledak, setiap saat. Suriah, Irak, Afganistan, Pakistan, Somalia, Libya. Indonesia betapa tenangnya,” jelasnya.

Dia bercerita bahwa seseorang perlu perjuangan untuk membangun masjid hingga pesantren di Timur Tengah seperti Mesir dan Suriah. Hal itu berbeda dengan Indonesia yang bisa langsung membangun. “Di kita asal ada niat membangun pesantren jadilah itu, urusan IMB nanti belakangan,” jelas dia sambil berkelakar.

Kiai Said pun bercerita bagaimana NU menentang keberadaan kelompok seperti Khilafatul Muslimin, HTI hingga FPI. Ia memastikan bahwa sikap penolakan gerakan tersebut sudah muncul jauh sebelum BPIP berdiri.

“Kalau selama ini dari NU selalu diminta atau ngggak diminta, ada perintah atau nggak ada perintah kita selalu menentang Khilafatul Muslimin, HTI, FPI pun saya tentang waktu itu. Jadi bukan karena saya di BPIP. Semenjak sebelum di BPIP pun sudah apalagi kalau atas nama BPIP jelas,” tegasnya.

Kiai Said Aqil juga menyetujui Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila menjadi UU. Ia lantas meminta masyarakat yang menolak untuk pindah dari Indonesia. “Yang masih mempermasalahkan Pancasila silakan pindah ke Afganistan. Jangan di sini,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here