Nyai Shobihah Maimoen Zubair Jelaskan Karomah Kitab Alfiyah Ibnu Malik

3
2738

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Pengasuh Pondok Pesantren Putri Khas Kempek Cirebon, Nyai Hj. Shobihah Maimoen Zubair menjelaskan tentang karomah kitab Alfiyah Ibnu Malik. Hal ini beliau sampaikan dalam acara Haul dan Khataman, Ahad (5/9/2021). Berikut isi lengkap sambutan beliau.

Alhamdulillah, kita semua tadi terkagum-kagum, senang dan bahagia melihat anak-anak kita semua tadi telah khatam Juz Amma dan nanti siang khatam Al-Qur’an.

Alhamdulillah berbahagia sekali kita di sini berkumpul dalam mejelis ilmu dan mejelis Al-Qur’an. Semoga menjadikan kita semua sebagai ahlul Qur’an, amin. Dan sebagai yang termasuk dalam khoirukum man ta’allamal qur’an wa ‘allamahu.

Tadi anak-anak kita semuanya sebagai anak-anak yang mempelajari Al-Qur’an termasuk dari orang yang paling utama daripada orang yang paling baik, dan terlebih lagi adalah yang mengajarkan Al-Qur’an.

Semoga Ibu Nyai Daimah Nashir athoolallah fii ‘umriha, dipun paringi kesehatan ingkang sempurna, semuanya Ibu Nyai Tho’atillah, Ibu Nyai Najhah, Ibu Nyai Iin Muhsinah, Ibu Nyai Titim Fathimah, Ibu Nyai Nufi Diana Sari, Ibu Nyai Aqielah, Mbak Aniqoh Dina dan Mbak Nada Aufa Zaenab, semoga semuanya diberikan kesehatan yang sempurna agar dalam mendidik anak-anak mengaji Al-Qur’an bisa maksimal.

Kita juga terkagum-kagum tadi dengan penampilan mbak-mbak putri yang sudah mengekspresikan kecerdasannya dengan menampilkan Alfiyah Ibnu Malik, tadi disebutkan dengan pembahasan ta’ajub, kemudian isytighol, naibul fail dan takhsis.

Alhamdulillah, saya sampai menangis tadi mendengarkan mereka tampil dengan sempurna, mereka bisa membahas satu demi satu ayat Al-Qur’an.

Kita sebagai orang tua harus bangga, tadi masya Allah hebat-hebat sekali, tetapi kebanggaan ini harus dimengerti juga oleh bapak-ibu bahwa, dengan tampilan tersebut memerlukan waktu, yakni dari Al-Awamil, Al-Ajurumiyah, Al-Amrithi, Mutammimah dan Alfiyah dua tahun.

Keutamaan Alfiyah sudah kita ketahui semuanya, kemudian karomah Alfiyah, masya Allah, banyak dari waliyul qutbi itu adalah murid-muridnya Imam Muhammad Abdullah Ibnu Malik Al-Andalusi. Sampai beliau mempunyai wa rojulun minal kiromi ‘indana.

Bapak-bapak dan ibu-ibu harus bangga karena kita semua belum tentu bisa menerangkan seperti mereka. Mereka tadi bisa mengupas ayat-ayat Al-Qur’an.

Lah, memahami Al-Qur’an harus dengan iatimbat dan dengan merujuk pada gramatikal bahasa Arab yang diambil kitab Alfiyah Ibnu Malik.

Dulu itu, Imam Nawawi menulis karangan itu tamba adanya lampu karena jarinya sudah mengeluarkan cahaya. Itulah fadlun, itulah karomah.

Diceritakan oleh Kiai Muhammad, zaman dahulu kalau tidak punya uang itu baca bait Alfiyah, tiba-tiba waktu malam sudah ada beras satu karung.

Saya dulu belajar belum setuntas mbak-mbak tadi, baru 350 bait, umur 16 saya sudah dikawinkan, kata ayah saya nanti kamu ngaji, nanti kamu sekolah di Kempek belajar Alfiyah lagi ya ndok.

Ternyata di sini belum ada, masih ngaji rembayakan di Bi Cilik (Nyai Aminah), belum ada Jurumiyah, belum ada semuanya.

Saya itu dulu ketika masih mengandung Amud, punya anak kecil Amud (Muhammad Shofy) itu sambil ngaji ke Kiai Aqiel, kadang faham, kadang gak, kadang juga ngantuk.

Saya merasakan bahwa itu bermanfaat, karena setiap mau ngaji baca tawassul fatihah kepada Imam Muhammad Abdullah Ibnu Malik, dan saya merasakan rizki itu tidak kurang-kurang.

“Mau tidak bapak-ibu rizkinya tidak berkurang-kurang?,” tanya Ibu Shobihah kepada hadirin. “Harus berjenjang 6 tahun. Jangan buru-buru dinikahkan, eman-eman,” jawabnya.

3 KOMENTAR

  1. Selamat untuk para khotimat, semoga ilmunya bermanfaat, dulu waktu aku ngaji belum ada Alfiyah, jadi bangga, salam kenal…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here