Ning Imas Fatimatuz Zahra: Perempuan Harus Mempunyai Mental Pejuang

0
2502

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – “Perempuan itu harus mempunyai mental pejuang karena ini sangat dibutuhkan di era sekarang. Yang bertahan adalah orang yang kuat dalam memperjuangkan kehidupan dan tujuan-tujuannya. Karena zaman yang semakin dinamis itu akan semakin kompetitif. Orang yang tidak memiliki mental pejuang akan ditinggalkan.”

Demikian pesan Ning Imas Fatimatuz Zahra dalam acara seminar yang bertema “Perempuan Mengaji, Perempuan Membaca” bersama santri-santri putri kelas 3 Ulya Madrasah Tahdzibul Mutsaqqofien (MTM) Putri, Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon yang bertempat di Aula Madinah al-Shalawat, Rabu (15/9/2021).

Oleh sebab itu meskipun kita perempuan jangan malah merendahkan diri atau memarjinalkan diri tetapi hendaknya menjadikan motivasi agar bisa berjalan lebih jauh dan berjuang lebih keras, karena stigmanya itu macam-macam dan aneh-aneh.

Sering dibilang, kamu itu perempuan jangan sekolah tinggi-tinggi. Kamu itu gak usah ngapa-ngapain, orang pada akhirnya kita nanti akan kembali ke sumur, dapur dan kasur. Padahal tidak demikian.

Dari awal, Islam itu banyak memaparkan perempaun itu adalah al-ummu madrosatul ula. Sebuah madrasah itu tidak akan menghasilkan murid-murid yang berkompetensi baik tanpa adanya kualitas dari madrasah itu sendiri. Jadi yang harus dipupuk oleh peremupaun itu yang pertama adalah pendidikan.

Islam datang itu untuk memuliakan dan memperjuangkam hak-hak perempuan. Jadi zaman dahulu sebelum Rasulullah Saw diutus di muka bumi, perempuan itu banyak mendapatkan diskriminasi dari sosialnya.

Termasuk jika sebuah keluarga memiliki anak perempuan, maka ayahnya itu sangat malu sekali, dan dia itu mempunyai dua pilihan; menerima hal itu sebagai aib keluarganya, atau mengubur hidup-hidup anak perempuan yang baru lahir itu.

“Itu adalah masa jahiliyah, masa di mana perempuan itu betul-betul tidak dihargai dan tidak ada nilainya,”

Oleh sebab itu, ketika nabi datang diutus oleh Allah Swt di tengah-tengah kaumnya, memperjuangkan wanita dan hak-haknya, bahwa perempuan itu memiliki kedudukan yang sama sebagai manusia.

“Islam datang bukan untuk mendistriminasikan perempuan. Jadi ketika kita mengetahui itu, kita akan bisa menolak stigma negatif,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here