Ngalap Berkah Haul KHAS Kempek Ke-34 MTM Putri Agendakan Semiloka nasional Bersama Dr Rihab Said Aqil

0
201

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Madrasah Tahdzibul Mutsaqqofien (MTM) Putri agendakan Semiloka Nasional  dengan tema“Meningkatkan Resiliensi dan Konseling Skill Tenaga Didik Pesantren”, yang bertempat di Aula MA KHAS Kempek Pukul 20:00WIB-s.d Selesai, Selasa (22/08/2023).

Sesungguhnya di dalam tubuhn manusia, ada segumpal daging, yang mana jika segumpal daging itu baik, maka seluruhnya akan baik, yaitu hati.

Oleh karena itu, kita harus bisa mengatur hati kita.

Dr Rihab Said Aqil tegaskan Haruslah di diri kita untuk memperhatikan tiga aspek mualai dari jasmani, nafsani dan ruhani, dan ini merupakan hal yang berbeda.

“Apa yang menjadi kebutuhanmu, mulai dari makan, istirahat, mandi, dan olahraga, agar kuat”. Terang beliau.

Juga halnya dengan“nafsani, nafsani itu jiwa, dan beda dengan ruhani, mulai dari bahagia, senang dan tenang, selain itu kebutuhaan nafsani yang baik ialah di tanamkan dengan karakter-karakter yang baik, yakni dengan sifat yang sabar juga dermawan, dan hal ini harus di bedakan dengan perilaku, karena sperilaku bisa berpura-pura, karena jiwa tidak bisa berpura pura, maka pendidikan itu memahami jiiwa dan sikologi manusia”. Terang beliau.

“Jadi kalau di pesantren, saya lihat perhatiannya lebih ke rohaninya seperti sholawat, wirid dan ziaroh qubur, dari hal ini, kebutuhan nafsani itu ada tiga, yakni kognitif, emosi, dan kehendak ataupun himmah yakni kehendak yang kuat, dan ini yang difokuskan oleh sikologi”. Jelas beliau.

“Ada salah satu nas yang menyebutkan, tentang Nabi Muhammad pada suatu saat setelah berwudlu dan ada salah satu sahabat yang bertanya, wahai baginda nabi, baginda begu terlihat segar, dan tenang secara jiwa Tayyibunnafs, dan nabi pun berkata,

لا بأس بالغنى لمن اتقى، والصحة لمن اتقى خير من الغنى، وطيب النفس من النعيم

Kekayaan dunia itu tidak apa-apa bagi orang yang bertaqwa, akan tetapi kesehatan lebih baik daripada kekayaan, asalkan dibarengi dengan taqwa, dan jiwa yang tenang adalah salah satu dari kenikmatan”. Ungkap beliau.

“Begitupun samahalnya dengan Al Qur’an:

فَاَمَّا الۡاِنۡسَانُ اِذَا مَا ابۡتَلٰٮهُ رَبُّهٗ فَاَكۡرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗ ۙ فَيَقُوۡلُ رَبِّىۡۤ اَكۡرَمَنِؕ

Apabila seseorang dalam kondisi yang enak dan nasibnya sedang baik, maka orang tersebut berkata tuhanku memulyakan diriku, begitupun ketika:

وَاَمَّاۤ اِذَا مَا ابۡتَلٰٮهُ فَقَدَرَ عَلَيۡهِ رِزۡقَهٗ فَيَقُوۡلُ رَبِّىۡۤ اَهَانَنِ‌ۚ

Apabila seseorang dalam kondisi yang tidak baik dengan tanggapan, ah tuhan tidak berpihak kepadaku ataupun tuhan menghinaku, dan pada akhirnya tidak mempercayai keberadaan tuhan, karena kesehatan mentalnya tidak di sentuh ataupun tidak di bereskan” Jelas beliau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here