Kiai Said: Ketika Ar-Razi Membuat Bingung Ulama Nahwu

0
701

KHASKEMPEK.COM – Imam Fakruddin ar-Razi dalam Tafsirnya Mafatihul Ghaib selalu menampilkan gagasan-gagasan segar yang jarang dikemukakan ulama kebanyakan. Salah satunya mengenai pembahasan lafal كان (kāna) yang dalam diskursus gramatika bahasa Arab dikategorikan sebagai ‘amil nawāsīkhul ibtidā (lafal yang mempengaruhi struktur mubtada dan khabar).

Menurut ar-Razi, tidak ada lafal كان yang dikategorikan nāqish, akan tetapi semuanya tām. Berbeda dengan teori yang dikemukakan kebanyakan ulama selama ini yang mengatakan bahwa lafal كان terbagi ke dalam dua kategori, yaitu tām dan nāqish. Karena gagasan uniknya ini, para ulama pun dibuat bingung olehnya.

“Para ulama nahwu, bahkan yang cerdas-cerdasnya, dibuat bingung dalam waktu yang cukup lama gara-gara teori Ar-Razi ini,” jelas KH Said Aqil Siroj saat mengisi pengajian rutinan Tafsir Mafatihul Ghaib di Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2022).

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu melanjutkan, menurut ar-Razi, lafal كان yang hanya memiliki isim tetap dikatakan kata kerja sempurna (tām). Sebab, ketika كان disertai dengan isim, maka struktur kalimat sudah sempurna (tām) untuk menunjukkan sebuah pekerjaan.

“Ulama nahwu hanya terdiam, tidak mampu menyanggah argumen ar-Razi ini,” ujar Kiai Said.

Untuk lebih jelasnya, sambung Kiai Said, ulama kelahiran Ray, Iran itu menguraikan argumennya lebih detail. Menurutnya, baik كان yang cukup dengan isim atau yang harus disertai khabar, keduanya sama-sama sebagai lafal yang sempurna secara struktur kalimat.

Hanya saja, كان yang cukup dengan isim sudah bisa menyempurnakan struktur kalimat hanya dengan isim itu sendiri. Seperti lafal كان زيد (Zaid ada) yang menjelaskan eksistensi atau keberadaan seseorang yang bernama Zaid. Dengan keberadaan isim saja, lafal كان sudah bisa menjelaskan eksistensi Zaid.

Sementara كان yang harus disertai khabar bisa menyempurnakan struktur kalimat harus dengan keberadaan khabar itu sendiri. Seperti lafal كان زيد عالما (Zaid orang yang pandai). Tanpa ada kata عالما yang berposisi sebagai khabar, tidak bisa dipahami bahwa Zaid adalah orang yang berilmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here