Kiai Said Aqil: Kemerdekaan adalah Anugerah Allah Swt

0
238

KHASKEMPEK.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Said Aqil Siroj mengajak masyarakat untuk mensyukuri kemerdekaan sebagai anugerah terbesar Allah SWT bagi bangsa Indonesia.

“Kemerdekaan adalah anugerah Allah SWT terbesar bagi bangsa Indonesia yang wajib disyukuri dan dijaga dan dijadikan momentum bagi tumbuh dan berkembangnya peradaban bangsa sekaligus didedikasikan untuk memakmurkan masyarakat memajukan negara dan untuk kontribusi untuk dunia damai,” ujarnya dalam Refleksi Tasyakuran dan Konser Musik Kemerdekaan, Senin (16/8/21).

Beliau menjelaskan, mensyukuri kemerdekaan berarti mensyukuri keberadaan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, dengan keberagamannan suku, budaya, agama, suku, tradisi dan khazanah pengetahuan yang dapat dijadikan kekuatan untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan destinasi wisata yang berdaya saing.

Sekaligus menjadi role model pembelajaran toleransi keberagaman dan perdamaian bagi bangsa-bangsa di dunia. Sehingga nantinya indoibisa menjadi pusat peradaban dunia.

Kedua, mensyukuri kemerdekaan berarti mensyukuri Indonesia sebagai negara demokrasi muslim terbesar di dunia yang memiliki corak kehidupan beragama yang ramah damai toleran serta memiliki kekhasan Islam Nusantara, yang mampu berdampingan sekaligus berakulturasi dengan budaya lokal secara harmonis.

“Keberadaan Indonesia sebagai negara demokrasi harus dijadikan sebagai modal. Demokrasi Indonesia kepada dunia untuk menjadikan Indonesia sebagai sumber rujukan bagi keislaman yang penuh cinta damai. Selain itu, keberagaman ini juga harus digunakan untuk mengikis adanya islamophobia,” tuturnya.

“Demikian Indonesia diharapkan dapat menjadi trans center muslim lifestyle, dengan ekosistem ekonomi pendidikan dan budaya kesehatan bagi dunia Muslim sekaligus bisa menjadi konsolidator dan komunikatir bagi solidaritas umat Islam,” sambung Kiai Said.

Ketiga, mensyukuri kemerdekaan Indonesia berarti mensyukuri karunia Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah dan keanekaragaman hayati yang luar bisa dengan cara menyadari keberadaan Indonesia sebagai negara paru-paru dunia sehingga sudah saatnya dijadikan kekuatan untuk negosiasi kepada sleuruh pihak agar lebih memihak dan melindungi Indonesia dalam segala mekanisme.

“Kekuatan SDA ini juga bisa digunakan untuk peningkatan ekonomi, pangan serta yang terpenting adalah bagaimana dengan potensi yang ada bisa mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang pro lingkungan. Sehingga tidak ada alasan bagi kemiskinan berkembang di Indonesia dan tidak ada alasan bergantung para produk impor kebutuhan pangan dan kesehatan,” tuturnya.

Sebagai negara kepulauan, kekayaan laut harus mampu menjadi benteng pertahanan ekonomi, ekologi dna keamanan. Dengan berorientasi laut sudah sepantasnya Indonesia menjadi bangsa dan negara yang disegani kekuatan maritim ekonomi yang diperhitungkan.

Selanjutnya, leberadaan ruang udara juga harus disyukuri diperkuat dan dipertahankan. Pengembangan kekuatan wilayah di udara untuk pertanahan harus diselenggarakan agar Indonesia aman. Kereattivias SDM Indonesia yang telah tersebar dan memiliki pengakuan karya yang mendunia adalah potensi yang harus mendapat perhatian serius aagar mampu menjadi daya saing Indonesia di mata dunia.

“Potensi SDA digital Indonesia dan agretisitas pengguna digital Indonesia dapat dijadikan kekuatan untuk bangkit dari ketertinggalan dan keterpurukan. Menegakkan kedaulatan digital Indonesia adalah yang utama di samping pentingnya ekspanti digital market di dunia,” jelas Kiai Said.

Meningkatkan Ibadah sebagai Bentuk Rasa Syukur
Selain penguatan dalam berngaai bidang, Kiai Said juga menjelaskan bentu syukur yang paling penting adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah, meningkatkan kebaikan terhadap sesama, lingkunga dan mengisi pembangunan dengan prioritas masyarakat dan negara.

Menjaga dan melindungi seluruh tumpah darah Indonesia dna menjaga kedaulatan nasional adalah prioritas kerja pembangunan yang harus dilakukan pemerintah dan dibantu oleh seluruh aspek bangsa.

Membendung segala rekayasa pemaksaan kehendak yang merugikan kepentingan nasional, demikian meluruskan kembali arah prioritas yang bertentangan dengan cita-cita bangga Indonesia. Mengokohkan Pancasila dalam kehidupan masyarakat agar Pancasila membumi dan gaungnya bisa diterima bangsa-bangsa lain. Agar Indonesia secara Nyata dapat berkontribusi dalam ekadilan sosial.

Melakukan konsesus nasional untuk merajut kebersamaan bangsa dan mewaspadai segala mascam ancaman dan segera melakukan rekayasa sosial agar stabilitas nasional dapat terjaga dan menghentikan daya upaya yang mencoba merongrong kedaulatan. Menghormati pejuang Indonesia dengan memberi afirmasi, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghormati pahlawannya dan meneruskan perjuangannya. Cita-cita bangsa Indonesia adalah cita-cita seluruh bangsa yang harus terus diperjuangkan sepanjang masa.

“Maka siappaun mereka yang lahir dan tumbuh di Indonesia wajib mencintai dan menjaga indonesia. Sebaliknya orang yang bikin onar maka harus dikeluarkan dari Indonesia. Akhirnya mari kita jadikan momentum kemerdekaan untuk bangkit, berdaulat mandiri dan mendunia. Dirgahayu kemerdekaan RI ke-76. Smeoga Allah SWT senantiasa melindungi Indonesia selama-lamanya,” pungkas Kiai Said. (fbr)

Sumber: Dakwah NU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here