Kiai Ni’amillah Aqiel Beri Motivasi Kepada Peserta PPL MTM Putra

0
196

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Madrasah Tahdzibul Mutsaqqofien (MTM) putra Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon Membuka Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), yang akan digelar dari tanggal 09 – 12 Januari 2023. Pembukaan PPL ini dihadiri oleh Kiai Niamillah Aqiel, Kiai Muhammad BJ dan Kyai Muhammad Shofy (08/2/2022).

Dalam sambutannya pengasuh pondok pesantren KHAS Kempek cirebon, KH Niamillah Aqil, Mengatakan bahwa dalam sebuah pendidikan tidak akan berarti jika tidak adanya sebuah evaluasi.

Dalam belajar, siswa punya rencana, gurupun mempunyai rencana dan dari hal demikian munculah sebuah evaluasi. Ikhtibar, UAS itu merupakan sebuah evaluasi. Karena dari sebuah evaluasi lah kita mengetahui kelebihan dan kekurangan kita.

Nah, salah satu evaluasi kelas alfiyah ula adalah PPL ( Praktek Pengalaman Lapangan) ini.
Hal ini dilaksanakan semata – mata untuk meraih kualitas suatu pendidikan, juga untuk membuktikan bahwa santri ini bisa menghasilkan apa yang kita inginkan.

Keistimewaan santri adalah kembali kemasyarakat, berkhidmah kemasyarakat. Baik di majelista’lim, dingaji ahad an dan semacamnya.

Jadi sangat disayangkan ketika ada alumni dari pesantren, pulang kerumah tidak mempunyai aktivitas seperti mengajar, ngaji ahad an, mengurus majelis ta’lim dan semacamnya.

Lalu beliau juga mengatakan ini jelas bahwa santri itu mempunyai nilai plus dimata masyarakat. Karena kalian semua itu mondok sudah ditunggu dikampung halaman.

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”

Bukan hanya manfaat untuk diri sendiri tapi juga bermanfaat untuk orang lain.

Tujuan PPL ini juga diharapkan untuk sebuah pelajaran kalian bisa menghadapi ketika sudah terjun dalam masyarakat.

PPL ini melatih kalian untuk bisa mengajar, memberi pemahaman terhadap orang lain. Karena menjadi seorang gutu itu tidaklah mudah. Harus bisa menguasai lapangan, juga keadaan.

Ketika mengajar, kalian harus bayangkan seperti ketika kalian sedang diajar. Harus jelas, harus lantang. Dan diusahakan sebelum mengajar itu harus di deres dulu, dipelajari dulu.
Kyai Aqiel dulu ketika hendak ingin mengajar, beliau me mutholaah dulu, mempelajari dulu.
Hingga ketika mengajarpun beliau membawa kitab bekas tadi ketika di pelajari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here