KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Ketua yayasan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon KH Muhammad Musthofa Aqil Siroj menjelaskan mengenai salah satu cara mengagungkan ilmu. Hal ini beliau sampaikan dalam acara Muhadloroh ‘Ammah (Muam) yang bertempat di Masjid Al-Jadied, Kamis malam Jum’at (02/01/2020).
Kegiatan Muam yang merupakan rutinitas setiap bulan ini diikuti oleh seluruh santri baik putra dan putri. Acara ini diawali dengan hadroh sebagai pembuka, dilanjut dengan pembacaan pengumuman dan penegasan peraturan-peraturan pondok pesantren yang disampaikan oleh KH Ahmad Zaeni Dahlan.
Dalam kajian Ta’lim Muta’lim pada malam ini, bapak KH Musthofa menjelaskan mengenai mengagungkan ilmu yang salah satunya dengan mengagungkan kitab. Dalam kitab telah dijelaskan bahwasanya penghormatan ilmu yang berpegang teguh pada Allah SWT itu harus dalam keadaan suci seperti wudhu.
“Diantara mengaggungkan kitab adalah jangan menyelonjorkan kaki menyetarai atau menghadap kitab, jangan membawa kitab dengan di-kewer-kewer atau diselipkan di ketiak dan jangan meletakkan segala sesuatu apapun diatas kitab,” tutur Kiai Musthofa.
Lalu beliau menceritakan tentang Syekh Al-Halawani, bahwasanya syeikh bolak-balik ke kamar mandi dan melakukan 17 wudhu agar tetap terjaga dalam memegang kitabnya. “Ilmu adalah cahaya, wudhu adalah cahaya, maka ketika mengaji atau belajar, ambillah air wudhu karena hal itu akan menambah cahaya,” kata Kang Muh.
“Letakkan kitab tafsir paling atas karena tidak ada ilmu yang paling luhur kecuali kitab tafsir. Maka, jangan sesekali meletakkan apapun di dalam atau pun di atas kitab kecuali adanya rasa tidak menghina dan meremehkannya, hal itu tidak apa-apa,” tambah Bapak Muh.
Dalam akhir pengajian, Kiai Musthofa melantunkan syi’ir Khadijah Al-Kubro dan menjelaskan makna yang terkandung dalam syi’ir tersebut. Salah satu yang terkandung adalah sosok sayyidah Khodijah Al kubro yang selalu menyemangati nabi sebagai rasul dan Sayyidah Fatimah Az-zahra yang memberikan keturunan baik. (KHASMedia)
