KH Said Aqil Siroj: Negara Tidak Boleh Kalah Dengan Sindikasi Al Zaytun

0
228

Menkopolhukam Mahfud MD (kanan) didampingi Pimpinan Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Kyai Said Aqil Siradj (kiri) memberikan keterangan pers usai pembukaan acara Tadarus Kebangsaan dan Perumusan Peta Jalan Kepemimpinan Muslim Indonesia di Jakarta, Sabtu (25/3/2023). ANTARA/Laily Rahmawaty/am

KHASKEMPEK.COM, Jakarta – KH. Said ‘Aqiel Siroj sebagai Pembina Pondok Pesantren KHAS Kempek jega sebagai Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menghimbau kepada pihak yang berwenang untuk bertindak tegas dalam melakukan penyelidikan, Senin, (17/07/2023).

KH. Said ‘Aqiel Siroj menilai Pondok Pesantren Al Zaytun dapat melahirkan gerakan yang radikal, ekstrem, dan intoleran.

“Al Zaytun harus ditelisik sebagai komunitas dan ekosistem tertutup dan eksklusif yang memiliki tata cara hidup dan kehidupan yang terpisah dengan masyarakat pada umumnya”. Tutur beliau.

Sehingga, tuturnya, bukan tidak mungkin dengan ketertutupan melahirkan banyak kamuflase, dan eksklusivitas menggerakkan tata nilai yang radikal, ekstrem, dan intoleran.

“Yang pada saatnya bukan tidak mungkin menjadi embrio gerakan anti-NKRI, apalagi bila dilihat dari background dan behaviour pimpinan pesantren yang memiliki latar belakang NII (Negara Islam Indonesia) dan beberapa fakta gerakan, jejaring, dan alumninya”. Ucap beliau.

Menurutnya, fenomena Al Zaytun harusnya tidak saja dilihat sebagai lembaga pendidikan murni pada umumnya, tetapi harus dilihat secara mendalam.

Bahwa proses indoktrinasinya, tutur Said, patut dicurigai sebagai fenomena proses ideologisasi, kaderisasi, dan gerakan anti-Pancasila dan/atau anti-NKRI.

“Jangan terkecoh oleh bungkus rapi pembelajaran berbasis pendidikan formal dengan kurikulum terstandar pemerintah dan pembelajaran agama yang ditanamkan karena bukan tidak mungkin itu hanya sebagai kamuflase belaka”. Himbau beliau.

Pernyataan tersebut berdasarkan pada banyaknya kesaksian tentang adanya “sekolah dalam sekolah”, “kaderisasi dalam kaderisasi”, bahkan layak dicurigai bahwa ekosistem, tata laksana, dan organ gerakan yang mereka ciptakan mengarah pada pembentukan “negara dalam negara”.

“Negara tidak boleh kalah dengan sindikasi Al Zaytun”. Tegas beliau.

Dia mendesak pemerintah untuk bertindak tegas melakukan penyelidikan komprehensif dan melakukan penyidikan atas kasus yang ada, serta membuka fenomena ini seterang-terangnya kepada masyarakat.

“Negara harus segera mengambil alih Al Zyatun, membenahi dan me-reinstall sistem pendidikan Al Zaytun agar tidak bertentangan dengan cita-cita NKRI dan menjaga secara ketat agar tidak menjadi tempat bersemainya benih-benih Negara Islam Indonesia (NII)”. Pungkas beliau.

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/3639594/said-aqil-nilai-al-zaytun-dapat-lahirkan-gerakan-radikal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here