Ini Empat Pesan Ibadah Haji dari Kiai Musthofa Aqil Siroj

0
348

KHASKEMPEK.COM – Musim haji telah tiba. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana pandemic covid-19 membatalkan keberangkatan haji Indonesia selama dua tahun. Dan, tahun ini perjalanan ibadah rukun Islam yang ke lima ini dimulai kembali walau masih banyak keterbatasan di sana sini salah satunya Jamaah Calon haji yang berusia lebih dari 65 tahun belum bisa diberangkatkan pada musim haji tahun ini, termasuk jumlah jamaah haji yang berangkat dari seluruh dunia hanya berjumlah 1 juta orang, dimana pada musim haji normal bisa mencapai 2 juta lebih jamaah calon haji.

Mengenang perjalanan haji, saya teringat dengan 4 pesan KH Musthofa Aqil Siroj pada para calon jama’ah haji. Beliau sampaikan pesan tersebut ketika menyampaikan tausiyah khutbah wukuf pada tahun 2019 silam, ketika moment manasik massal seluruh calon jam’aah haji Kabupaten Indramayu di Sport Center. Karena di tahun inilah, saya dan suami melangsungkan perjalanan spiritual ibadah haji ke tanah suci.

4 pesan yang disampaikan oleh pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon itu antara lain.

Pertama, agar calon jama’ah haji memperbanyak membaca kalimat tauhid “La Ilaaha Ilallah Muhammad Rasulullah”, di Makkah. memperbanyak membaca istighfar di Padang Wukuf Arafah, dan memperbanyak membaca shalawat di Madinah.

Tiga hal ini tentu ada kaitan dengan peristiwa bersejarah, tentang kisah Nabi Adam AS di Arafah, Nabi Ibrahim AS di Makkah, dan Nabi Muhammad SAW di Madinah.

Kedua, belilah Al-Qur’an. Jika mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, maka bacalah sebaik dan setartil mungkin, baca beberapa ayat. Lalu wakafkan di Masjidil Haram, dan Masjid Nabawi.

Al-Qur’an yang bagus, menurut Kiai Musthofa Aqiel, harganya sekitar 70 riyal. Lalu setelah membaca Al-Qur’an niatkan wakaf itu untuk kedua orang tua, mertua, atau saudara yang sudah berpulang mendahului kita. Pahalanya akan terus mengalir hingga hari akhir.

Lalu yang ketiga, di setiap tempat yang mustajab agar kita selalu berdoa. Seperti Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Jabal Rahmah, Arafah, Mina, Sai dan sebagainya.

Kita dianjurkan membaca kalimat syahadat, dan memohon agar tempat mustajab itu bersaksi di akhirat nanti untuk kita, jika kita telah membaca syahadat. Anjuran demikian ini tidak ada dalam Al-Qur’an maupun hadits. Tetapi tuntunan para wali dan ulama.

Dan terakhir keempat, jika berziarah ke makam Baginda Nabi, lepaskan alas kaki kita di depan pintu masjid. Jangan meniru orang Arab yang tetap memakai sandal meski di dalam masjid. Ini kaitannya dengan adab. Di bawah masjid, bersemayam jasad Nabi yang mulia, kita wajib menghormatinya.

Malah dikisahkan Imam Malik RA ketika berziarah ke makam Nabi, baru memandang kubah/cungkup hijaunya saja sudah melepaskan alas kaki. Padahal terik matahari panas menyengat kaki, kata Imam Malik, itu sebagai bentuk penghormatan terhadap Baginda Rasulullah SAW dan para sahabat yang dimakamkan di areal Masjid Nabawi. Semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam bishawab.

Penulis: Zahra Amin / NU Jabar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here