Buya Said Hadiri Haul ke-119 Kiai Syakir dan Sesepuh Wotgalih

0
252

KHASKEMPEK.COM, INDRAMAYU – Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA menghadiri Haul ke-119 Kyai Syakir dan Sesepuh Wotgalih Desa Singajaya Kecamatan Indramayu. Pertemuan dalam bingkai Halal Bihalal ini dilaksanakan di desa setempat, Sabtu (21/5/2022).

KH. Said Aqil Siradj mengatakan, pertemuan dalam Haul Kyai Syakir dan Sepuh Wotgalih ini menjadi momen halal bihalal dan pelekat tali silaturahmi yang merupakan ciri dari segenap Bangsa Indonesia dan Islam Nusantara.

“Halal bihalal sudah melekat di Bangsa Indonesia, itulah yang kita sebut integrasi antara agama dan budaya ciri khas Islam Nusantara, sehingga agamanya dapat yakni saling memaafkan dan budayanya juga dapat yaitu seperti ini Haul Kyai Syakir Wotgalih. Maka Halal bihalal bisa menjadi alat mempererat ukhuwah islamiyah tali persaudaraan kita,” kata  pria kelahiran Cirebon ini.

Haul Kyai Syakir dan Sesepuh Wotgalih sambungnya dapat dimaknai momen halal bihalal untuk meningkatkan kelas keimanan, kelas islam dan bukan hanya meningkatkan ibadah rutin seperti shalat dan puasa. Namun juga akhlakul karimah bisa ditingkatkan dan tetap melekat dalam diri manusia sebagai hamba yang taqwa kepada Allah SWT.

Menurutnya ketaqwaan dalam diri manusia, harus memiliki 4 sifat wajib yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, salah satunya sidiq yang berarti jujur. Sehingga dengan jujur maka akan terus solid dan menjaga kekompakan satu sama lain dalam ikatan persaudaraan.

“Tugas kyai mengajak masyarakat Indramayu meningkatkan iman yang berkualitas dan argumentatif, iman berdasarkan dalil dan jangan mencaci maki non muslim, karena baginda Nabi Muhammad SAW tidak pernah mencaci maki. Ini hendaknya dipahami oleh masyarakat NU di Indramayu,” tambahnya.

Kemudian, memberi perlindungan kepada masyarakat baik muslim maupun non muslim karena itu bagian daripada jihad, yakni mewujudkan ketentraman dan keamanan yang dijamin oleh negara kepada warga negaranya.  

Selanjutnya, memberikan cukup pangan bagi masyarakat dan harus cukup sandang serta papan atau tempat tinggal dan layanan kesehatan dan kesejahteraan dalam hal ini menjadi kewenangan pemerintah juga merupakan bagian dari upaya jihad.

Dengan pertemuan tersebut, Kang Said berharap Indramayu menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, yakni masyarakatnya beriman, tentram nyaman, sehat dan sejahtera. Khususnya untuk keturunan Kyai Syakir mampu melanjutkan misinya Kyai Syakir seperti dakwah islam dengan akhlak yang mulia.

“Keturunan harus melanjutkan misinya, bukan hanya memperkenalkan keturunannya, akan tetapi harus tunjukkan kebesaran kita sendiri. Sebaik-baiknya manusia, nasabnya baik, maka diapun menjadi orang yang berharga, terhormat, berilmu dan beradab,” ujarnya.

Beliau juga menekankan tentang pentingnya kejujuran sebagai bagian dari akhlakul karimah yang wajib ditingkatkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari kita tingkatkan ruhud din, ruhul Islam, ruhnya agama, bukan hanya salat dan puasa Ramadan yang jelas wajib, bukan hanya haji umroh bagi yang mampu, tapi mari kita tingkatkan ruhul Islam yaitu akhlakul karimah,” tuturnya.

Kiai yang akrab disapa Buya Said tersebut menjelaskan, Akhlakul karimah, menjadi inti agama Islam yang wajib dipraktikkan terlebih di momen halal bi halal selepas momen Idul fitri.

“Innamaa bu’itstu li utammima makarimal akhlaq. Itu adalah inti agama Islam, akhlak yang mulia. Mari kita bersihkan hati kita dari takabur, hasad, ‘adawah (permusuhan), baghda (sangat benci),” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat tersebut menuturkan bahwa akhlak yang mulia itu bisa menjaga dari sifat-sifat seperti sombong hingga cinta dunia yang berlebihan.

“Kalau kita bersih dari takabur, maka yang ada dalam hati kita adalah tawadu. Kalau hubbul mal yang hilang, kanaah yang ada. Terserah hati kita mau diisi apa,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here